Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliKumulatif Pertumbuhan Ekonomi Bali Tumbuh 4,19 Persen

Kumulatif Pertumbuhan Ekonomi Bali Tumbuh 4,19 Persen

Pada triwulan III-2022, nilai tambah yang tercipta dari seluruh aktivitas ekonomi di Bali jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp38,17 triliun.

Denpasar (bisnisbali.com) –Pada triwulan III-2022, nilai tambah yang tercipta dari seluruh aktivitas ekonomi di Bali jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp38,17 triliun. Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan II-2022 yang tercatat hanya Rp37,94 triliun.

Peningkatan tersebut menyebabkan ekonomi Bali pada triwulan III-2022 dibandingkan dengan triwulan  II-2022 (q-to-q) tercatat tumbuh sebesar 0,60 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun  sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan III-2022 tercatat tumbuh sebesar 8,09 persen.

“Begitupula bila diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2022 sampai  dengan triwulan III-2022, maka ekonomi Bali pada Januari-September 2022 tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen (c-to-c),” kata Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Bali, Kadek Muriadi Wirawan di Denpasar, Senin (7/11) secara daring.

Ia menjabarkan pengendalian pandemi Covid-19 yang semakin baik mendorong laju pemulihan ekonomi Bali. Ruang untuk berproduksi bagi lapangan usaha di Bali menjadi semakin luas dengan perbaikan tingkat permintaan yang selanjutnya menyebabkan aktivitas ekonomi Bali mengalami peningkatan secara kumulatif triwulan III-2022.

Hal tersebut tercermin pada laju pertumbuhan tertinggi yang tercatat pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 15,88 persen, diikuti kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 15,25 persen dan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,12 persen. “Tumbuh tingginya ketiga kategori lapangan usaha tersebut semakin menjadi penegas bahwa roda ekonomi Bali kembali berputar setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menurutnya lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai meningkat drastis. Selama Januari-September 2022 keberangkatan penumpang rute  penerbangan internasional tercatat sebesar 1.200.405 jauh meningkat dibanding Januari-September 2021 yang hanya 448. Hal yang sama terpantau juga dari laporan penyeberangan penumpang (ASDP) melalui Gilimanuk dan Padangbai pada periode Januari-September 2022 yang meningkat sampai 133.014 dibandingkan Januari-September 2021 yang hanya sebesar 51.461.

Konsumsi listrik sebagai salah satu penanda aktivitas ekonomi di Bali juga meningkat tajam. Dari laporan PLN Wilayah Bali, distribusi listrik selama Januari-September 2022 meningkat pada kisaran 15 persen dibandingkan dengan kondisi Januari-September 2021. “Jika dilihat menurut segmentasi konsumsennya terjadi peningkatan masing-masing pada kelompok pengguna bisnis kisaran 35 persen, kelompok pengguna sosial 22 persen, kelompok pengguna multiguna 19 persen, kelompok pengguna residensial 11 persen, serta kelompok pengguna industri (6 persen) dan publik (5 persen),” paparnya.

Dibukanya kembali jalur penerbangan internasional berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Selama Januari-September 2022, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 1.185.829 kunjungan meningkat hinggalebih dari 2 juta persen dibandingkan periode Januari-September  2021 yang hanya tercatat sebanyak 43 kunjungan wisatawan mancanegara. Selain wisatawan mancanegara, peningkatan nilai tambah pada kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum di Bali juga disumbangkan oleh kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).

Data Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatatkan jumlah wisnus pada  Januari-September 2022 sebanyak  5.746.042  kunjungan  meningkat  dibandingkan Januari-September 2021 yang hanya 2.689.694 kunjungan. Selain ketiga kategori lapangan usaha tersebut, kategori lapangan usaha lainnya juga dominan mengalami  pertumbuhan positif  secara kumulatif hingga triwulan  III-2022 ini. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer