Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliRaup Rp5 Triliun, Realisasi Investasi di Tabanan Lampaui Target

Raup Rp5 Triliun, Realisasi Investasi di Tabanan Lampaui Target

Perkembangan investasi di Kabupaten Tabanan cukup menggembirakan tahun ini.

Tabanan (bisnisbali.com)–Perkembangan investasi di Kabupaten Tabanan cukup menggembirakan tahun ini. Itu tercermin dari realisasi pencapain yang diraih menjelang penghujung tahun sudah jauh melampaui target yang dipatok sebesar Rp3,5 triliun.

Berdasarkan data di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabanan, tahun 2022 target investasi dipatok sebesar Rp3,5 triliun, sedangkan realisasinya sudah melampaui yaitu menyentuh angka Rp5.093.158.151.065 pada triwulan ketiga. Investasi tersebut tumbuh menyebar di semua kecamatan dan bergerak di berbagai sektor usaha.

Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Tabanan I Nengah Arimbawa, Kamis (3/11), mengungkapkan hingga triwulan ketiga 2022 realisasi pencapaian investasi sudah melampuai target. Pencapaian realisasi tersebut mengacu pada data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang terkait dengan OSS RBA. Data ini merupakan hasil rekapan jumlah investasi yang masuk di semua desa di Kabupaten Tabanan.

“Dalam sisa waktu lagi dua bulan menjelang akhir tahun nanti, mudah-mudahan pencapaian realisasi investasi ini bisa naik lagi hingga menyentuh Rp8 triliun atau menyamai target investasi pada 2021 lalu,” paparnya.

Dijelaskannya, realisasi investasi sebagian besar ditopang oleh investasi yang bergerak di sektor pariwisata khususnya wisata glamping (di alam terbuka) yang makin marak dan menjamur di mana-mana, disusul investasi hotel dan vila. Sementara di luar pariwisata salah satunya adalah sektor pertanian yang pertumbuhan investasi masih sedikit. ”Investasi pertanian memang ada perkembangan, khususnya di tanaman sayur. Hanya, investasi ini tidak signifikan perkembangannya,” ujarnya.

Menurut Arimbawa, maraknya investasi di pariwisata membuktikan bahwa di tengah peralihan dari pandemi menjadi endemi, sektor pariwisata di Kabupaten Tabanan sudah kembali menggeliat atau bangkit. Ini juga dibuktikan dari tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah daya tarik wisata (DTW) yang mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. “Dari kunjungan wisatawan di Tanah Lot terlihat. Kalau dulu sepi sekali, sekarang sudah mulai menggeliat. Kunjungan tamu di sejumlah vila juga mulai ramai,” jelasnya.

Pencapaian realisasi investasi yang melampaui target tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan retribusi sebagai salah satu penyumbang PAD. Sebab, investor yang membuat sesuatu atau bangunan sebagai tempat investasi pastinya dikenakan retribusi. Demikian juga kalangan hotel atau vila yang memperkerjakan tenaga asing di Indonesia, tentu dikenakan retribusi. “Akan ada banyak potensi yang bisa menyumbang bagi PAD seiring tumbuhnya investasi nantinya,” imbuhnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer