Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliNikmati Wisata Petik Anggur di Tengah Kota

Nikmati Wisata Petik Anggur di Tengah Kota

Tidak hanya di daerah dataran tinggi, wisata petik anggur juga dapat ditemui di Kota Denpasar.

Denpasar (bisnisbali.com)-Tidak hanya di daerah dataran tinggi, wisata petik anggur juga dapat ditemui di Kota Denpasar. Tepatnya berada di Jalan Hangtuah, Kesiman. Wisata petik anggur ini bernama Bali Mesari Farm yang digagas oleh I Made Suyasa bersama dua rekannya. Ada 10 jenis anggur impor yang ditanam di sini, mulai dari jenis ninel, dikson, transfigurasi, jupiter, hingga hilaria.

 “Wisata petik anggur ini mulai digagas sejak setahun lalu. Saat ini belum ada tiket masuk ke sini. Pengunjung bisa masuk lalu mencicipi. Kalau tertarik mereka akan beli,” kata Suyasa, Senin (17/10). Kunjungan ke kebun anggur miliknya ini pun cukup ramai dan datang dari berbagai wilayah. Ada yang berasal dari Jakarta dan beberapa waktu lalu ada dari Malaysia.

Pihaknya mengaku kewalahan merawat buah anggur apalagi saat musim hujan ini. “Kemarin hujannya lebat. Seharusnya sekarang ini sudah matang, tapi karena kebanyakan air buahnya jadi pecah-pecah dan busuk,” ujar lelaki yang bekerja sebagai staf di Bagian Perencanaan FMIPA Unud ini.

Harga anggur segar petik di tempat ini mulai dari Rp80 ribu untuk jenis transfigurasi. Ada juga yang di bawah Rp 80 ribu, ada juga di atasnya. Tergantung jenis anggurnya. Menurutnya, awalnya lahan yang digunakan untuk menanam anggur merupakan sawah yang tidak produktif. “Dulu tanah sawah yang kurang produktif karena terkendala ketersediaan air. Kadang tidak ada air, kadang sampai banjir. Pernah dulu sudah ada bibit padi mau ditanam, airnya tak ada hampir semingguan sehingga petaninya kecewa. Kemudian saya coba tanami dengan anggur,” paparnya.

Untuk menanam anggur ini dirinya menggunakan sistem para-para dengan memakai tiang berupa kayu santen dan beton. Pada Desember 2020, ia mulai membuka lahan untuk menanam bibit anggur pada tanah seluas 10 are. Batang bawah anggur menggunakan jenis anggur jenis red master.

Setelah tumbuh kemudian disambung dengan jenis anggur impor pada Februari 2021. Dari percobaan ini, pada Juli 2021 dirinya bisa melakukan panen perdana walaupun tidak banyak. “Itu buah bonus namanya karena sebenarnya belum waktunya berbuah. Ini sekaligus untuk mengecek benar atau tidak itu jenis anggur impor,” jelasnya.

Pada awal mengembangkan anggur di tengah perkotaan ini, dirinya menanam kurang lebih 50 tanaman anggur. Ada pun kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan yakni intensitas hujan yang tak menentu. Jika sering terkena hujan tanaman bisa jamuran yang berdampak pada buah anggur itu sendiri.

“Kalau banyak jamur buahnya jadi seperti berkerak. Sebenarnya yang bagus itu pakai green house, jadi akan terkontrol pengairannya termasuk hujannya. Ke depannya secara bertahap saya akan siapkan,” imbuhnya. Di sela-sela tanaman anggur ditanami bunga gemitir sebagai antihama alami. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer