BUPATI Karangasem I Gede Dana terjun ke lokasi bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayahnya. Bupati bersama Ketua DPRD Karangasem mengambil langkah cepat yaitu langsung ikut mengambil cangkul guna membuat saluran air di Selat, Senin (17/10). Bupati Gede Dana juga langsung menyerahkan santunan kepada korban banjir serta bantuan sembako atau bantuan lain yang dibutuhkan korban terdampak.
Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem pada Senin (17/10), memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang memakan korban jiwa dan luka-luka di beberapa tempat.
Bupati Karangasem Gede Dana dan Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika bergerak cepat dan langsung turun ke lokasi bencana untuk membantu korban bencana bersama anggota BPBD Karangasem. Di Banjar Dinas Santhi, Desa Selat, Bupati bergabung dengan Tim SAR untuk bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban terseret banjir atas nama I Gusti Ngurah Wedana Putra, bocah berusia 8 tahun.
Menggunakan cangkul, Bupati bersama Tim SAR menggali material banjir berupa batu pasir dan kerikil dalam rumah korban yang hancur. Pencarian titik pertama difokuskan di rumah korban, sebab diperkirakan korban tertimbun material banjir di dalam rumahnya. Namun, setelah dilakukan penggalian ternyata korban tidak ditemukan. Baru beberapa jam kemudian, Tim SAR gabungan bersama warga akhirnya berhasil menemukan korban sekitar 10 meter di sebelah barat rumahnya yang hancur diterjang banjir. Sementara sebelumnya korban atas nama I Gusti Ayu Pradnya ditemukan meninggal dunia di pematang sawah yang tergenang banjir sekitar 700 meter dari rumahnya.
Bupati Gede Dana saat itu juga langsung menjenguk korban meninggal di Puskesmas Selat dan berbincang dengan pihak keluarga. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Karangasem mengungkapkan keprihatinan dan duka cita mendalam kepada korban yang meninggal akibat bencana alam. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Karangasem mengungkapkan duka cita atas jatuhnya korban meninggal akibat bencana,” ungkap Gede Dana.
Dalam kesempatan itu, pihaknya memerintahkan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah termasuk mencari tahu penyebab terjadinya banjir bandang tersebut. “Memang kondisi alam dan cuaca tidak bisa kita prediksi, tapi langkah mitigasi dan pemetaan rawan bencana perlu dicermati ulang agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegas Gede Dana.
Pascakejadian tersebut, Gede Dana juga memerintahkan BPBD Karangasem untuk melakukan asesmen dan mengambil langkah yang diperlukan untuk membantu korban bencana dan penanganan pascabencana. Dalam kesempatan itu Bupati Gede Dana secara pribadi menyerahkan bantuan kompor, selimut, sembako dan uang santunan kepada keluarga korban bencana.
Pihaknya mengimbau masyarakat utamanya yang tinggal di bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih terjadi saat ini dan beberapa hari ke depan.
Di Banjar Abian Tihing, Desa Jungutran, Kecamatan Bebandem, seorang warga terpaksa dievakuasi Tim SAR karena mengalami luka-kuka setelah diterjang banjir. Di wilayah ini, belasan rumah terendam banjir dan beberapa di antaranya rusak sehingga warga harus mengungsi di balai banjar. *adv/bud