Tabanan (bisnisbali.com)-Mendongkrak angka kunjungan wisata sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, Festival Jatiluwih Cultural Week (JCW) 2022 Rise of The World Heritage yang berlangsung 15-16 Oktober melibatkan puluhan UMKM lokal. Pelaku UMKM lokal menampilkan beragam produk dan kuliner berbahan dasar beras merah khas Desa Jatiluwih dalam kegiatan weekend market ini.
Sekretaris Badan Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Driana Rika Rona, di sela-sela JCW 2022 hari kedua, Minggu (16/10), mengungkapkan pihaknya memberi ruang bagi pelaku usaha lokal khususnya UMKM untuk ikut menyemarakkan festival. Sejumlah lansia dan disabilitas juga diajak dalam kegiatan pasar akhir pekan dengan harapan kegiatan di DTW Jatiluwih bisa membantu meningkatnya ekonomi masyarakat lokal. “Para UMKM lokal kami beri ruang memperkenalkan produk khas Desa Jatiluwih termasuk kuliner dengan bahan dasar beras merah,” tuturnya.
Di sisi lain, Manajer DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa, mengatakan jalannya Festival JCW hingga hari kedua disambut antusias oleh wisatawan, khususnya wisatawan lokal. Itu tercermin dari jumlah wisatawan lokal yang datang. Jika sebelumnya rata-rata kunjungan 100 orang per hari, pada festival hari pertama meningkat menjadi 300 orang lebih. Sementara wisatawan asing cenderung stagnan atau rata-rata 500-700 orang per hari.
Sebelumnya, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., saat membuka Festival JCW 2022 Rise of The World Heritage, Sabtu (15/10), menyampaikan Kabupaten Tabanan memiliki tiga DTW unggulan. Di nyegara gunung ada DTW Ulun Danu Beratan, Bedugul, di tengah ada DTW Jatiluwih dan di hulu ada DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri. Ketiga DTW ini merupakan sumber PAD yang penting bagi Kabupaten Tabanan dan terus ditingkatkan pembangunannya terutama infrastruktur.
Setiap DTW itu memiliki potensi dan keunggulan masing-masing. Ulun Danu Beratan didukung pura dan panorama danau yang indah. Tanah Lot mempunyai pura dan laut yang indah. Sementara di Jatiluwih ada heritage sawah yang luar bisa. Khusus Jatiluwih masih harus didukung infrastruktur, seperti tempat parkir dan jalan yang lebar agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Ini PR besar bagi Pemerintah Kabupaten Tabanan khususnya Dinas Pariwisata dan pemangku kepentingan terkait lainnya yang mendukung pariwisata di Jatiluwih. De depannya buat sebuah konsep yang baik, namun tetap melindungi sawah dan panorama Jatiluwih,” tegas Bupati Sanjaya. *man