Gianyar (bisnisbali.com)-Melandainya kasus Covid-19 membuat perputaran ekonomi semakin membaik. Untuk memulihkan ekonomi dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten Gianyar antara lain merevitalisasi pasar dan mengeluarkan kebijakan insentif pajak.
Kebijakan insentif pajak berupa penghapusan denda pajak daerah, pelayanan mobil keliling, pelaporan dan pembayaran pajak secara online sehingga diharapkan dapat memulihkan PAD Kabupaten Gianyar. “Terbukti saat awal saya menjabat tahun 2018, PAD Gianyar meningkat dari Rp600 miliar hingga menyentuh Rp1,2 triliun tahun 2019,” ucap Bupati Gianyar Made Mahayastra, Selasa (20/9).
Dijelaskannya, untuk mendorong pembangunan tetap berjalan, pemerintah mendatangkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencapai Rp500 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintahan pusat sehingga pembangunan di Gianyar terlaksana dengan baik.
Sementara untuk menopang perekonomian, Pemkab Gianyar membangun Pasar Rakyat Gianyar senilai Rp250 miliar, Pasar Sukawati blok A dan B dengan anggaran Rp80 miliar, blok C Rp86 miliar, serta 15 pasar desa yang menghabiskan dana Rp36 miliar. Saat ini sedang dibangun Pasar Tematik Ubud dengan biaya Rp99 miliar.
Mahayastra melanjutkan, Pemkab Gianyar juga membangun di berbagai bidang lainnya. Di bidang pendidikan menyediakan angkutan siswa ‘Aman untuk Anak Kita’ yang memberi kemudahan transportasi bagi pelajar, penerimaan siswa secara online demi transparansi, pembangunan Taman Penitipan Anak Negeri pertama di Bali senilai Rp2,5 miliar serta pembangunan gedung sekolah lainnya dengan anggaran Rp88 miliar. *kup