Denpasar (bisnisbali.com)-Pemerintah Kota Denpasar mencatat angka pengangguran saat ini mencapai 7,02 persen. Angka tersebut telah menurun dibandingkan awal pandemi Covid-19 yang mencapai 7,46 persen. Penurunan jumlah pengangguran diharapkan signifikan seiring mulai pulihnya pariwisata termasuk penyelenggaraan Job Fair juga diharapkan memberi pengaruh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat membuka Job Fair Denpasar 2022 di Gedung Dharma Negara Ayala, Lumintang, Selasa (20/9). Disebutkannya, sebelum pandemi Covid-19 angka pengangguran di Kota Denpasar hanya 2,5 persen. Mulai pulihnya pariwisata dan perekonomian diharapkan dapat mengurangi pengangguran. Angka pengangguran di Kota Denpasar minimal bisa turun lagi 5 persen. “Selain karena kembali pulihnya pariwisata, kami harapkan 5 persen tersebut bisa dipenuhi juga dari Job Fair ini. Kami lihat sampai sore nanti, seperti apa minat masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, terselenggaranya Job Fair ini menarik minat masyarakat. Jika kuota lowongan kerja bisa terpenuhi akan dapat menekan pengangguran di Kota Denpasar. “Dari 6.000 lowongan kerja yang tersedia, jika 30 persen terpenuhi akan mampu memengaruhi angka pengangguran menjadi 6 persen. Artinya 1,02 persen itu sudah terpenuhi. Kami harapkan bursa kerja ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” terang Jaya Negara.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi (Disnaker) Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, Job Fair 2022 mengajak 30 perusahaan untuk bekerja sama. Masih ada perusahaan lain yang ingin bergabung, namun saat ini masih dibatasi. “Nanti akan kami buat lagi pada Oktober atau November untuk menampung perusahaan yang ingin bergabung,” jelasnya.
Sejak pandemi Covid-19, sekitar 15 ribu tenaga kerja di Kota Denpasar terdampak baik itu di-PHK maupun dirumahkan. Saat ini ada tambahan angkatan kerja baru sekitar 850 orang. “Yang 15 ribu itu ada sudah bekerja kembali,” imbuhnya. *wid