Denpasar (bisnisbali.com) – Saat ini sebanyak 21 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah onboarding ke ekosistem digital karena program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). “Sebelum adanya program Gernas BBI, UMKM yang terhubung ekosistem digital hanya sekitar delapan juta unit,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno lewat keterangan resmi yang dipantau di Denpasar, Sabtu (17/9).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan 30 juta UMKM bisa terdaftar di e-commerce hingga tahun 2024. Jika target tersebut tercapai, maka akan bisa menggerakkan ekonomi Indonesia hingga 1,7 persen dan membuka dua juta lapangan pekerjaan baru. “Selanjutnya potensi transaksi pembelian dalam negeri ditargetkan Rp500 triliun dan tulang punggungnya ada pada UMKM,” ujarnya.
Adanya fakta Gernas BBI mendorong UMKM terdigitalisasi menunjukkan program itu banyak membantu pelaku UMKM dalam beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan pemasaran dan penjualan secara digital (online). “Jadi jangan hanya sebatas bangga dengan buatan Indonesia, tapi mari membeli produk buatan Indonesia,” ucap Menparekraf.
Gernas BBI merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk buatan dalam negeri serta membangkitkan UMKM. Acara yang dipimpin langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi tersebut telah diluncurkan pada 2020 dan rutin digelar setiap bulan di berbagai provinsi sejak 2021.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan UMKM dan menjadikan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner (ADK) OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Friderica Widyasari Dewi. “OJK terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan melakukan berbagai program pengembangan UMKM seperti memberikan akses pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan bagi para pelaku UMKM seperti yang dilakukan di acara Gernas BBI ini,” kata Friderica.
Selain itu, OJK juga akan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM sehingga bisa meningkatkan pemahamannya dalam memanfaatkan produk dan jasa keuangan.
Sementara Sandiaga menyampaikan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak untuk terus semakin memberdayakan UMKM. “Kita menargetkan 1,7 persen tambahan pertumbuhan ekonomi dan 2 juta lapangan kerja baru dari Gernas BBI. Melalui kegiatan ini kita juga mendorong agar produk UMKM dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri,” kata Sandiaga. *rah