Nilai Tukar Nelayan Turun, Pembudidaya Ikan Terkerek Naik

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat subsektor perikanan mencakup kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya.  Indeks Nilai Tukar Nelayan (NTN) Agustus 2022, tercatat sebesar 102,39, turun sedalam 0,21 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 102,61. Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar menerangkan penurunan ini disebabkan oleh indeks harga yang diteriam petani (It) yang turun sedalam 0,82 persen, lebih dalam dibandingkan penurunan indeks nilai yang dibayar (Ib) yang tercatat turun sedalam 0,61 persen.

248
MENURUN - Nelayan di pantai Kedonganan, Bali menjual hasil tangkapannya kepada pengunjung. Indeks Nilai Tukar Nelayan (NTN) Agustus 2022, tercatat sebesar 102,39, menurun sedalam 0,21 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 102,61.

Denpasar (bisnisbali.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat subsektor perikanan mencakup kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya.  Indeks Nilai Tukar Nelayan (NTN) Agustus 2022, tercatat sebesar 102,39, turun sedalam 0,21 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 102,61. Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar menerangkan penurunan ini disebabkan oleh indeks harga yang diteriam petani (It) yang turun sedalam 0,82 persen, lebih dalam dibandingkan penurunan indeks nilai yang dibayar (Ib) yang tercatat turun sedalam 0,61 persen.

Dijabarkan penurunan It dari 114,46 menjadi 113,52 disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok penangkapan ikan di laut (khususnya ikan tongkol, cumi-cumi dan ikan cakalang) yang turun sedalam 0,83 persen. “Sementara itu, indeks kelompok penangkapan ikan di perairan umum (khususnya ikan mujair dan udang air tawar) tercatat naik setinggi 2,86 persen,” jelasnya.

Di sisi lain, Ib yang tercatat turun dari 111,55 menjadi 110,87 disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar -1,35 persen, sedangkan indeks BPPBM tercatat naik 0,30 persen. Untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi), kata hanif, indeks  NTPi pada Agustus 2022 naik setinggi 2,32 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya, dari 99,42 menjadi 101,73.  Hal ini terjadi karena It naik setinggi 2,30 persen, sedangkan Ib tercatat turun sedalam 0,01 persen. “It yang naik dari 110,61 menjadi 113,16 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok budi daya air tawar setinggi 2,73 persen khususnya udang air tawar, ikan lele, dan ikan gurame,” paparnya.

Di sisi lain, indeks kelompok budi daya air payau tercatat tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, Ib yang tercatat turun dari 111,26 menjadi 111,24 dipengaruhi oleh turunnya indeks KRT sebesar -0,96, sedangkan indeks BPPBM tercatat naik setinggi 0,68 persen

Sedangkan bila melihat indeks NTP Subsektor Perikanan (NTNP) Agustus 2022 tercatat 102,32 atau naik setinggi 0,06 persen dari kondisi bulan lalu yang tercatat 102,26. Hal ini terjadi karena penurunan indeks harga yang diterima petani (It) sedalam 0,49 persen, lebih rendah dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sedalam 0,55 persen.

It yang tercatat turun dari 114,03 menjadi 113,48 disebabkan oleh turunnya indeks kelompok perikanan tangkap yang turun sedalam 0,82 persen, sebaliknya indeks kelompok perikanan budidaya tercatat naik sebesar 2,30 persen. Selanjutnya, penurunan pada Ib dari 111,52 menjadi 110,91 terjadi karena indeks konsumsi rumah tangga yang turun sedalam 1,31persen, sedangkan indeks BPPBM tercatat naik setinggi 0,34 persen.

Hanif mengungkapkan perlu diketahui masyarakat, indeks nilai tukar petani merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Indeks NTP Bali Agustus 2022 tercatat sebesar 96,38 atau  naik 0,35 persen dibanding kondisi bulan sebelumnya. Kenaikan indeks NTP disebabkan oleh It yang turun sebesar -0,60  persen, lebih rendah  dibandingkan Ib yang  turun sebesar -0,94  persen.*dik