Denpasar (bisnisbali.com) – Dalam rangka mendukung kebangkitan perekonomian sebagai akibat dari pandemi Covid-19, pemerintah pada 2022 ini masih mengarahkan Kebijakan PEN untuk memperkuat konsumsi rumah tangga, mendorong konsumsi pemerintah, serta mendorong investasi sektor publik.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho di Denpasar mengatakan realisasi program PEN di Provinsi Bali sampai dengan 31 Juli 2022 terbagi atas berbagai program. Program tersebut di antaranya dapat terlihat dari total penyaluran untuk klaster kesehatan sebesar Rp739 miliar dengan rincian intensif nakes sebesar Rp38,6 miliar untuk 90 fasker atau 7,6 ribu pasien dan untuk klaim pasien sebesar Rp700 miliar untuk 62 RS dan 12 ribu pasien.
Sedangkan untuk cluster PUPR untuk program padat karya PUPR realisasi sebesar Rp83 miliar untuk 2,9 ribu tenaga kerja, untuk program pariwisata PUPR sebesar Rp39 miliar untuk 3,6 tenaga kerja, serta program ketahanan pangan PUPR sebesar Rp150 miliar. Kemudian untuk klaster perlinsos dengan rincian program sembako sebesar Rp168 miliar, Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp174 miliar, BLT Migor Kemensos Rp51 miliar, dan untuk BLT Desa Bali Nusra sebesar Rp1,2 triliun.
Diakui Kementerian Keuangan Regional Bali akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal dan mendorong agar pelaksanaan anggaran di Provinsi Bali terus berjalan dengan baik hingga akhir tahun anggaran. “Untuk itu, diperlukan perhatian seluruh pihak terkait agar dapat bersinergi dengan lebih baik lagi dan mendorong realisasi belanja pemerintah baik pusat maupun daerah, dengan tetap mengedepankan integritas, akuntabilitas dan prinsip value for money,” paparnya.
Dengan demikian, diharapkan perekonomian khususnya di Bali tetap berjalan dengan baik dan mampu bangkit dari pelemahan akibat pandemi Covid-19 ini. Sementara terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Teguh Dwi menjabarkan sebagai fasilitas pembiayaan dari pemerintah pusat untuk mendorong pemulihan ekonomi, penyalurannya sampai dengan 31 Juli 2022 di Bali adalah sebesar Rp5,5 triliun. Penyaluran KUR masih didominasi oleh KUR skema mikro yang mencapai Rp3,2 triliun untuk 79 ribu debitur.
Sedangkan menurut kabupaten/kota, penyaluran tertinggi dicapai oleh Kota Denpasar dengan total Rp794 miliar. Sedangkan dari sektor produksi, sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi dengan besaran 44 persen diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan 22 persen. Secara total, penyaluran pada sektor produksi mencapai 56 persen sedangkan non-produksi yang sebesar 44 persen. *dik