Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliHarga BBM Naik, Kadin Tabanan Harapkan OPD Terkait Sidak Pasar

Harga BBM Naik, Kadin Tabanan Harapkan OPD Terkait Sidak Pasar

Sejumlah pengusaha di Kabupaten Tabanan berharap pemerintah bisa menjaga stabilitas harga bahan pangan pascakenaikan harga BBM.

Tabanan (bisnisbali.com)–Sejumlah pengusaha di Kabupaten Tabanan berharap pemerintah bisa menjaga stabilitas harga bahan pangan pascakenaikan harga BBM. Pemerintah juga diminta mencegah adanya pemain spekulan yang ingin mencari untung dalam  momen ini.

Pemerintah resmi menaikkan tarif BBM per 3 September lalu. Rinciannya,  harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Tabanan Loka Antara, S.P.T., M.Si., Minggu (4/9), mengungkapkan kebijakan menaikkan BBM bersubsidi memiliki dampak yang luas bagi masyarakat. Kenaikan BBM akan berimbas ke semua sektor usaha dan mendongkrak inflasi. Sebab, BBM merupakan satu komponen yang berpengaruh besar terhadap komponen produksi dan harga barang-barang kebutuhan.

Ia mengharapkan lonjakan inflasi akibat kenaikan BBM subsidi terjadi di level yang wajar, mengingat inflasi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Terlebih lagi terjadi di tengah daya beli masyarakat yang rendah akibat pandemi Covid-19.

Bercermin dari hal itu, Loka Antara mengharapkan instansi terkait segera melakukan sidak pasar secara rutin ke sejumlah pasar tradisional. Hal tersebut juga sesuai hasil rapat koordinasi (rakor) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri secara daring. Saat itu instansi terkait diharapkan melakukan sidak pasar sebagai antisipasi dampak kenaikan BBM bersubsidi. “Kadin di seluruh daerah juga diminta ikut terlibat. Untuk di Tabanan, kami siap jika diminta mendampingi oleh instansi terkait melakukan sidak pasar,” tuturnya.

Sidak pasar selain untuk menjaga lonjakan inflasi dalam kisaran yang wajar, juga guna mencegah kenaikan BBM bersubsidi agar tidak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk mencari untung dengan menaikkan harga barang yang sebenarnya tidak sesuai dengan tinggi kenaikan harga BBM bersubsidi. Di samping itu, menindak tegas para spekulan yang memanfaatkan momen kenaikan BBM untuk mencari untung.

Jika pada sidak pasar ditemukan bahan pangan dengan harga kenaikan yang tidak wajar, pemerintah daerah mesti segera bertindak. Salah satunya melakukan operasi pasar, sehingga harga bahan pangan tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. “Sidak pasar dilakukan secara berkala. OPD atau instansi terkait dengan menggandeng Kadin di sejumlah kabupaten di Bali sudah bergerak. Sementara di Tabanan, kami di Kadin masih menunggu dalam upaya menjaga lonjakan inflasi,” kilah Loka Antara. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer