Denpasar (bisnisbali.com)-Bank sampah di banjar-banjar di Kota Denpasar mulai diaktifkan sebagai salah satu upaya menanggulangi permasalahan sampah di sumber. Aktivitas ini tampak di Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara.
Dari 13 banjar di Kelurahan Peguyangan, sudah delapan banjar yang mengaktifkan bank sampah. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi jumlah sampah dan beban pembuangan sampah ke TPS dan TPA.
Lurah Peguyangan, Gede Arcana, Senin (29/8) mengatakan kedelapan banjar yang aktif menggelola bank sampah memiliki jadwal berbeda-beda untuk penukaran sampah. Pada Minggu (28/8) penukaran sampah dilakukan di Bank Sampah Dahlia, Banjar Benaya. Sampah yang dikumpulkan sebanyak 475,1 kilogram. “Sampah ditukar dengan tabungan dan menjelang Hari Galungan baru ditukar masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Bank Sampah Dahlia merupakan bank sampah yang diluncurkan pertama. Pengelolanya adalah kader PKK, sedangkan penanggungjawabnya Klian Banjar Benaya. Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Bank Sampah Bali Wastu Lestari dan Bank Sampah Abukasa sebagai motor penggerak bank sampah di kelurahan sekaligus menjadi pengepul.
Mengingat bank sampah dikelola kader PKK maka dalam setiap kegiatan banjar atau paruman pihaknya menyosialisasikan bank sampah. “Sosialisasi terus kami gencarkan agar masyarakat bisa mengelola sampah di sumbernya. Selain mengatasi sampah mereka juga bisa menambah penghasilan. Sampah yang dikumpulkan bisa ditukar ke bank sampah dengan tabungan, sehingga sangat membantu secara ekonomi,” jelasnya.
Menurut Arcana, keberadaan bank sampah juga sangat efektif dalam mengatasi sampah di Kota Denpasar. Jika semua sampah bisa dikelola di rumah, sampah organik dapat dipakai kompos, sedangkan sampah plastik dan kardus kertas bisa dibawa ke bank sampah. *wid