Kenaikan Harga BBM akan Pengaruhi Komoditi Ritel

Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tentu akan memberi pengaruh terhadap sejumlah harga komoditi termasuk di sektor ritel.

214
Agung Agra Putra

Denpasar (bisnisbali.com)-Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tentu akan memberi pengaruh terhadap sejumlah harga komoditi termasuk di sektor ritel. Hal ini dikhawatirkan akan menekan daya beli masyarakat dan berujung kembali kepada perlemahan ekonomi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali Agung Agra Putra saat diwawancarai, Jumat (26/8), mengatakan, dampak secara langsung dari kenaikan harga BBM tentu meningkatnya biaya operasional khususnya transportasi untuk distribusi barang bagi ritel yang memiliki jaringan outlet banyak. “Ini tentunya akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan,” katanya.

Sementara, dampak tidak langsung yang terjadi menurutnya, setiap peningkatan BBM akan diikuti oleh meningkatnya harga komoditi lainnya. Kenaikan BBM ini akan memicu kembali naiknya inflasi dan tentunya akan menekan daya beli masyarakat yang belum pulih benar akibat pandemi Covid-19. “Tekanan pada daya beli masyarakat mengakibatkan menurunnya kembali tingkat konsumsi masyarakat yang artinya akan berdampak pada turunnya omzet atau penjualan pada industri ritel,” terangnya.

Demikian Agra Putra mengatakan, hampir semua komoditi akan mengalami kenaikan pengaruh naiknya harga BBM. Hal itu dikarenakan biaya operasional yang juga naik.  Menurutnya, bagaimana pun kenaikan harga BBM akan berdampak pada kembali melambatkan pertumbuhan perekonomian. Untuk itu dia berharap sebaiknya kebijakan menaikkan harga BBM subsidi agar ditinjau kembali dengan mengkaji secara menyeluruh dan mendalam akan dampak yang nanti ditimbulkan.

“Jikalau pun akhirnya memang harus menaikkan harga BBM. Pemerintah juga harus mempersiapkan semacam insentif atau subsidi atau kompensasi lainnya baik kepada pelaku usaha dan masyarakat untuk meringankan dampak akibat kenaikan BBM ini,” imbuhnya. *wid