Denpasar (bisnisbali.com) –Berdasarkan data ILO jika isu kesetaraan gender teratasi dengan mendorong lebih banyak partisipasi wanita dalam dunia kerja dan sektor bisnis akan berkontribusi meningkatkan PDB dunia sebesar 12 triliun dolar AS, sebanyak 4,5 triliun dolar AS untuk kawasan Asia-Pasifik, dan secara spesifik 135 miliar dolar AS bagi Indonesia, di tahun 2025.
“B20 Indonesia akan menjembatani dan mengatasi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki melalui rekomendasi kebijakan yang fokus pada kemajuan dan pemberdayaan perempuan melalui legacy One Global Women Empowerment (OGWE),” kata Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani di Nusa Dua, Selasa (23/8) malam.
Forum Ekonomi Dunia (WEF) sendiri melaporkan terdapat peluang pertumbuhan 28 triliun dolar AS pada ekspansi PDB global di tahun 2025 jika perempuan dan laki-laki berpartisipasi secara setara baik dalam dunia kerja maupun sektor bisnis. Tetapi salah satu masalah yang mengemuka adalah isu ketidaksetaraan gender. Padahal isu kesetaraan gender juga bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dan menciptakan kesetaraan hak, keamanan, peluang dan keterwakilan gender, termasuk dengan memastikan keragaman, kesetaraan dan inklusi gender.
Terkait dengan hal itu, B20 Indonesia melalui salah satu gugus tugas B20, Women in Business Action Council (B20 WiBAC) menggelar dialog B20-G20 Indonesia, untuk membahas solusi dan rekomendasi dalam mengatasi masalah ketidakadilan gender di dunia bisnis.
Shinta mengatakan, sebuah platform dengan key actions antara lain meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan pelaku usaha perempuan melalui digital capabilities, knowledge sharing, funding and investment, technical support hingga supportive policy.
Ira Noviarti selaku Chair of B20 Women in Business Action Council (WiBAC) menyampaikan dalam B20-G20 dialog pihaknya akan mengkomunikasikan tiga pencapaian kinerja utama dari B20 WiBAC yaitu dokumen final B20 WiBAC Policy & Action Recommendation yang menjadi panduan menuju kesetaraan partisipasi perempuan di dunia bisnis di semua negara G20. Kemudian peluncuran cetak biru platform OGWE untuk memajukan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh, dan juga berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan. Termasuk dukungan resmi dari 23 institusi terhadap OGWE.
“Adapun OGWE merupakan platform dengan misi untuk memfasilitasi dukungan penting dalam mempercepat kesetaraan keterlibatan pengusaha dan pegawai perempuan dalam ekonomi global,” katanya.
Platform OGWE akan membekali pengusaha dan pegawai perempuan dalam meningkatkan kemampuan digital, pengetahuan, memberikan akses pendanaan dan investasi, dukungan teknis seperti legal dan perencanaan bisnis, serta pemahaman mengenai peraturan yang relevan dan mendukung mereka. Platform ini dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan pengusaha dan pegawai perempuan di mana pun berada. *dik