DISC jockey (DJ) on the bike atau DJ di atas sepeda sempat viral beberapa hari lalu. Inovasi ini memberikan hiburan baru bagi masyarakat. Kreasi unik ini tentu tidak menelan modal yang sedikit. Pasalnya, Konten Kreator I Gede Bayu Ratama Wisnawa yang menggagas DJ on the bike ini menghabiskan Rp60 juta untuk mewujudkannya.
Pria 28 tahun itu awalnya menggarap DJ on the bike lantaran pandemi Covid-19. Ia dan rekannya memutuskan merambah YouTube untuk mencari pendapatan lain. “Mulanya saya memang seorang DJ sejak tahun 2014. Proyek ini tahun lalu bermula dari event kami, Party Anak Banjar. Tetapi karena ada PPKM darurat, DJ on the bike ini mangkrak,” katanya saat ditemui, Kamis (18/8).
Tahun ini DJ on the bike kembali aktif. Bahkan, ia diundang mengisi acara di PICA Fest. “Kami start dari Jalan Sumatera, ke Puputan Badung, Renon, lalu putar balik lagi ke Jalan Sumatera,” terangnya.
Bentuk DJ on the bike nyaris seperti becak dengan tiga roda. Papan DJ-nya terletak di atas sepeda gayung. Untuk merakit DJ on the bike, Bayu menghabiskan waktu kurang dari dua minggu. Biayanya pun tidak main-main, dirinya harus merogoh kocek Rp50 juta sampai Rp60 juta. “Alat-alatnya terinspirasi dari DJ on the bike Dom Withing. Kebetulan kami ada tim engineering. Kami serahkan foto, dibuatkan, lalu jadi,” ungkapnya.
Bayu mengaku tidak terlalu sulit menjalankan DJ on the bike. Namun, bagi orang yang belum terbiasa mungkin terganggu dikeseimbangan. Sebab, sepedanya memiliki berat 50 kilogram dan ia harus bermain musik sambil mengolah sepeda. “Lumayan ngos-ngosan kalau jalannya naik. Biasanya dibantu mendorong, jadi keseruannya di situ,” jelasnya.
DJ on the bike ini pertama kali di Indonesia. Dalam permainannya ia mengangkat genre drum and base. Biasanya dalam tur Bayu ditemani komunitas sepeda Bali Twenty Sixth Paradise dan studio sepeda Fiet Culture dengan total sekitar 30 pesepeda. Tur DJ on the bike rutin digelar setiap dua minggu sekali pada Minggu.
“Biasanya rute kami habiskan sejam. Sekitar 20 sampai 30 lagu dimainkan, kami mainkan lagu dari DJ lain. Pernah kami main sampai dua jam, rutenya dari Kuta, ke Beachwalk, lalu putar lagi sampai Seminyak, lalu balik lagi ke Kuta,” imbuhnya.
Setelah viral, Bayu mengaku banyak menerima undangan mengisi acara. Meski begitu, ia tetap rendah hati. Tarifnya sebagai DJ on the bike untuk mengisi acara pun masih terbilang rendah, yakni mulai dari Rp2,5 juta. “Ini tergantung durasi. Tapi kalau sambil naik sepeda tergantung rute. Saya lebih suka main DJ sambil naik sepeda,” pungkasnya. *wid