Tabanan (bisnisbali.com)–Setelah sempat tidak melaut akibat cuaca buruk, kini sejumlah nelayan di Kabupaten Tabanan sudah kembali melakukan aktivitas menangkap ikan di tengah laut. Itu sejalan dengan kondisi cuaca yang tercermin dari mulai normalnya ketinggian gelombang di selatan Tabanan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan I Ketut Arsana Yasa menerangkan, belakangan ini nelayan sudah kembali melaut menangkap ikan. Itu sejalan dengan kondisi cuaca yang sudah kembali normal, sehingga menunjang dari sisi keamanan untuk melakukan aktivitas di tengah laut. “Peralihan musim atau dari Juli ke Agustus memang kurang mendukung untuk aktivitas melaut, sehingga banyak nelayan Tabanan yang libur akibat cuaca buruk gelombang tinggi,” ucapnya, Selasa (9/8).
Aktivitas nelayan melaut tepatnya dilakukan mulai Minggu (7/8) lalu. Rata-rata ketinggian gelombang selatan Tabanan berada di kisaran sedang, yakni berkisar 0,5 meter hingga 2 meter yang merupakan kondisi aman untuk melaut.
Meski sudah tergolong aman untuk melaut, tampaknya itu belum dibarengi dengan potensi meningkatnya jumlah tangkapan. Sejumlah nelayan bisa dibilang masih masa mencoba-coba untuk menangkap lobster, ikan doreng, dan tenggiri. “Dari tiga jenis tangkapan tersebut, hanya lobster yang berpotensi berpeluang didapat nelayan saat ini,” jelas Arsana Yasa yang juga anggota DPRD Tabanan.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tabanan mencatat terjadi tren peningkatan Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan. Sebanyak 85 KUB nelayan pada awal tahun 2022, kini sudah bertambah menjadi 88 KUB dengan rata-rata per kelompok beranggotakan 10-12 orang. Kini jumlah nelayan di Kabupaten Tabanan tercatat 1.247 orang.
Peningkatan KUB kemungkinan disebabkan regenerasi dari turun-temurun yang sebelumnya merupakan seorang nelayan. Selain itu karena lapangan pekerjaan yang menjanjikan, sehingga banyak masyarakat yang tertarik menjadi nelayan. *man