Tabanan (bisnisbali.com)–Pascamendapat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang totalnya mencapai 12.000 dosis dari pusat, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pertanian (Distan) di bidang peternakan terus memperluas cakupan pemberian vaksinasi pada sapi. Sebanyak 6.700 dosis vaksin sudah disuntikkan pada sapi di seluruh kecamatan.
Distan Tabanan mencatat pencapaian vaksinasi PMK sudah menjangkau daerah tengah yang sebelumnya belum menjadi prioritas sasaran. Di antaranya Kecamatan Penebel menyasar 5.000 ekor atau dosis, Kecamatan Selemadeg Timur 1.312 ekor atau dosis, Kecamatan Selemadeg menjangkau 665 ekor atau dosis dan Kecamatan Tabanan 166 ekor atau dosis.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan Gde Eka Parta Ariana, Senin (8/8), mengungkapkan cakupan vaksinasi PMK terus diperluas dengan adanya tambahan vaksin tahap ketiga sebanyak 5.000 dosis dari pemerintah pusat. Daerah tengah yang sebelumnya belum menjadi prioritas sasaran vaksinasi karena stok terbatas, kini sudah terjangkau vaksinasi PMK. “Selain jumlah sapi yang divaksinasi diperluas, jangkauan daerahnya pun diperluas. Kini semua kecamatan di Tabanan sudah disasar vaksinasi PMK,” tuturnya.
Akan tetapi mengacu pada jumlah vaksin yang total 12.000 dosis, kemungkinan belum bisa menjangkau 100 persen populasi sapi yang ada di masing-masing kecamatan. Sebab, jumlah populasi sapi di Kabupaten Tabanan mencapai 39.000 ekor, sedangkan alokasi vaksin PMK yang diterima belum mencapai setengahnya saat ini. “Vaksinasi di masing-masing kecamatan belum ada yang 100 persen. Kalau vaksinnya segitu, tidak mungkin bisa mencapai 100 persen,” kilahnya.
Parta Ariana menjelaskan, stok vaksin PMK yang ada akan dihabiskan semua untuk mencegah munculnya kasus positif di Tabanan. Hanya, hingga kini belum ada informasi akan mendapat tambahan vaksin PMK lagi, termasuk untuk kebutuhan vaksinasi PMK kedua (booster) pada sapi yang rencananya dimulai 18 Agustus mendatang.
Sementara itu, hingga kini di Kabupaten Tabanan belum ada lagi tambahan kasus positif PMK menyusul kejadian sebelumnya yang terjadi di Desa Demung, Kecamatan Kediri. Meski begitu, ancaman virus PMK membuat beberapa peternak merasa waswas. Puluhan peternak melapor ke pos PMK agar petugas mengecek sejumlah gejala dialami ternak mereka. “Laporan dari peternak ini langsung ditindaklanjuti oleh masing-masing Puskeswan bersangkutan. Hingga kini belum ada sapi yang sampai dilakukan uji lab,” tegasnya. *man