Denpasar (bisnisbali.com) –Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat pada triwulan II-2022, nilai tambah yang tercipta dari seluruh aktivitas ekonomi di Bali jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 37,94 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan I-2022 yang tercatat hanya Rp 35,33 triliun. “Peningkatan tersebut menyebabkan ekonomi Bali pada triwulan II-2022 dibandingkan dengan triwulan I-2022 (q-to-q) tercatat tumbuh sebesar 7,38 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya di Denpasar, Jumat (5/8).
“Jika diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2022 sampai dengan triwulan II-2022, maka ekonomi Bali pada semester I-2022 tercatat tumbuh sebesar 2,27 persen (c-to-c),” imbuhnya.
Kondusifnya pengendalian pandemi Covid-19 pada triwulan II-2022 membuka jalan bagi peningkatan aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat di Bali. Sejumlah momentum pada triwulan II-2022 dapat berlangsung secara optimal di masa pandemi Covid-19 sehingga mampu memberikan manfaat yang besar terhadap perekonomian. Di antaranya, perayaan hari raya Idul Fitri serta Galungan dan Kuningan, masa liburan sekolah, pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) dan pencairan tunjangan hari raya (THR) untuk para ASN serta utamanya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. “Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat permintaan yang mendorong kenaikan produksi lapangan usaha di Bali,” ujarnya.
Meningkatnya aktivitas produksi tercermin pada ekonomi Bali yang mampu tumbuh tinggi pada triwulan II-2022 secara q-to-q. Total perekonomian Bali pada triwulan II-2022 yang diukur berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 60,65 triliun. Atau jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp 37,94 triliun.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 40,39 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen impor luar negeri yaitu sebesar 392,56 persen.
Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan II-2022 tercatat tumbuh sebesar 3,04 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 15,40 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen komponen impor luar negeri yaitu sebesar 556,67 persen.
Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan II-2022 masih didominasi oleh kategori penyediaan akomodasi dan makan minum yang tercatat berkontribusi sebesar 17,64 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada lomponen konsumsi rumah tangga yaitu 54,68 persen. *dik