Stok Vaksin PMK Menipis, Tabanan Perlu 15 Ribu Dosis Lagi

Stok vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tabanan kian menipis. Betapa tidak, dari total 7.000 dosis vaksin PMK yang didapat Pemkab Tabanan dari pemerintah pusat, kini hanya tersisa 200 dosis.

213
VAKSINASI - Petugas Distan Kabupaten Tabanan dibantu peternak memvaksinasi sapi untuk mencegah penyebaran PMK.

Tabanan (bisnisbali.com) – Stok vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tabanan kian menipis. Betapa tidak, dari total 7.000 dosis vaksin PMK yang didapat Pemkab Tabanan dari pemerintah pusat, kini hanya tersisa 200 dosis.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan I Made Subagia, Rabu (3/8), mengatakan, hingga saat ini belum ada tambahan kasus positif PMK di Tabanan. Ternak sapi positif PMK masih tetap tiga ekor yang terjadi di Desa Demung, Kecamatan Kediri. Hanya, dalam upaya mencegah penyebaran kasus PMK, pihaknya dihadapkan pada permasalahan stok vaksin PMK yang sudah makin menipis. “Kemungkinan sisa stok vaksin tersebut akan habis digunakan hari ini,” tuturnya.

Bercermin dari itu, pihaknya sudah bersurat untuk minta tambahan vaksin PMK.  Hal yang sama juga sudah disampaikannya ketika rapat bersama di provinsi terkait penanganan PMK. Jumlah tambahan vaksin PMK yang diajukan minimal setengah dari total ternak sapi di Tabanan yang tercatat sekitar 39.000 ekor atau 15 ribu dosis vaksin.

Menurutnya, jumlah permintaan tambahan vaksin PMK yang diharapkan  tampaknya tidak mungkin dipenuhi oleh pemerintah pusat. Sebab, alokasi vaksin PMK oleh pemerintah pusat kemungkinan lebih difokuskan pada daerah lain yang dari segi jumlah terdampak lebih besar. “Vaksin PMK dari pemerintah pusat. Kami tidak bisa menentukan sendiri jumlahnya karena semua tergantung pusat, namun kami terus berupaya mendapat tambahan,” ujar Made Subagia.

Rencananya, tambahan vaksin PMK tersebut akan digunakan untuk kelanjutan kegiatan vaksinasi dengan menjangkau daerah tengah. Di antaranya  Kecamatan Penebel dan Kecamatan Selemadeg dengan sasaran satu titik yang memiliki populasi dalam jumlah besar (komunal). “Kami cari yang komunal dulu, sedangkan untuk populasi yang jumlahnya menyebar kami utamakan pencegahan dengan disinfektan saja,” tambahnya.

Diakuinya, peternak di Tabanan cukup khawatir dengan adanya wabah virus PMK, sehingga banyak desa yang mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian Tabanan agar ternak mereka mendapat vaksinasi PMK. Menyikapi hal tersebut, pihaknya turun ke lapangan sambil memberikan pendampingan dan penjelasan termasuk melakukan penyemprotan disinfektan sehingga mereka tidak waswas serta siap terkait cara mencegah PMK. *man