Denpasar (bisnisbali.com) – Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar mencatat realisasi pemberian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi telah mencapai 89,91 persen. Dari 2.548 ekor populasi ternak sapi yang terdata, baru 2.291 ekor yang mendapatkan vaksinasi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar drh. Made Ngurah Sugiri saat dimintai konfirmasinya menjelaskan, vaksinasi dilakukan berkelanjutan. Hingga Selasa (2/8) kegiatan vaksinasi diprediksi sudah mencapai 90 persen. Selanjutnya akan diberikan vaksinasi tahap kedua atau booster yang rencananya dimulai 8 Agustus mendatang.
Dikatakannya, kendala yang dihadapi dalam pemberian vaksinasi selama ini di Kota Denpasar yaitu banyaknya ternak yang tidak dikandangkan atau lepas liar, bahkan tidak ditusuk. Hal ini membuat tim kesulitan memberikan vaksinasi terhadap hewan ternak dan dalam melakukan penyemprotan di kandang. Untuk itu, dia berharap peternak di Denpasar mau mengandangkan ternaknya agar pengawasan lebih mudah dijalankan.
Di Denpasar, kasus PMK telah menjangkiti 63 ekor ternak sapi yang terjadi di Kecamatan Denpasar Barat. Seluruh sapi tersebut telah dilakukan pemotongan bersyarat pada 15-16 Juli lalu.
Dalam upaya mencegah perkembangan kasus dan agar Bali tetap menjadi zona hijau, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar juga melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kadang ternak. Penyemprotan disinfektan dilaksanakan secara menyuruh, tidak hanya di tempat kejadian.
Untuk diketahui, total populasi ternak di Kota Denpasar yang rentan terhadap penyakit PMK, yaitu sapi mencapai 4.290 ekor, ternak kambing 189 ekor dan ternak babi 4.601 ekor. *wid