Produk Pedagang Pasar Dijual Lewat  ’’Website’’

Untuk mengikuti perkembangan teknologi, produk pedagang pasar di bawah naungan Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar dipasarkan dalam jaringan (daring) lewat sebuah website. Produk yang dijual didominasi kebutuhan pokok, seperti buah, sayur dan bumbu dapur.

220
Ida Bagus Kompyang Wiranata

Denpasar (bisnisbali.com) – Untuk mengikuti perkembangan teknologi, produk pedagang pasar di bawah naungan Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar dipasarkan dalam jaringan (daring) lewat sebuah website. Produk yang dijual didominasi kebutuhan pokok, seperti buah, sayur dan bumbu dapur.

Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan, website yang diberi nama sewakamart.com ini merupakan anak perusahaan Perumda Pasar. “Sebab, BI menyarankan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membuat anak usaha. Nah, Sewaka Mart ini sebagai jawaban itu,” jelasnya saat ditemui, Senin (1/8).

Di dalam website tidak memperlihatkan nama pedagang, melainkan hanya nama produk yang dijual. “Pembeli tinggal memilih sesuai kebutuhan dengan mengklik salah satu produk yang akan dibeli untuk pemesanan. Nantinya  tim akan mencarikan barang pesanan ke pedagang yang menjual barang tersebut dan diantarkan ke pemesan,” terang Gus Kowi, panggilan akrabnya.

Ditambahkannya, Sewaka Mart bukan hanya mempromosikan dan mengambil produk ke pedagang, melainkan juga sebagai reseller untuk pedagang-pedagang yang ingin mencari barang ke pihak pertama. Salah satunya buah, kalau pedagang membutuhkan buah untuk berjualan, Sewka Mart yang akan mencarikan ke petani.

Sewaka Mart juga nantinya bisa melakukan operasi pasar ketika harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya meningkat. Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga di pasar dan mengantisipasi inflasi yang terjadi di Kota Denpasar.

Menurut mantan Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini, bukan hanya jasa yang ditawarkan dalam Sewaka Mart melainkan juga pengendali inflasi jika suatu saat harga barang-barang melonjak tinggi. “Nanti bukan hanya sebagai pengantar belanjaan, melainkan juga bisa menggelar operasi pasar ketika kebutuhan pokok meningkat agar tidak terjadi inflasi,” pungkas Kompyang Wiranata. *wid