MENGHINDARKAN wajah perkotaan dari kesan kumuh akibat sampah yang berada di tempat pembuangan sementara (TPS), I Gusti Putu Ekayana berencana menempatkan kontainer sampah di sejumlah titik yang jauh dari jalan utama Kota Tabanan. Sebelumnya akan dilakukan koordinasi dengan para perbekel untuk menentukan titik penempatan kontainer tersebut.
“Selama ini di sejumlah TPS di kawasan perkotaan kerap kita temukan sampah yang meluber sampai ke badan jalan. Pemandangan tersebut sangat tidak enak dilihat, sehingga kami coba sikapi dengan menyediakan kontainer sampah,” ujar pria yang kini menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan ini.
Terkait rencana tersebut, pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan para perbekel untuk menyediakan titik penempatan kontainer sampah. Lokasi yang dicari adalah tempat yang memang representatif, yaitu tidak mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan. Mekanismenya nanti, kontainer diletakkan pagi hari dan besok paginya diangkut.
Menurut mantan Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan ini, rencana penempatan kontainer di sejumlah titik jauh dari jalan utama Kota Tabanan perlu didukung armada seperti amrol. Setidaknya dibutuhkan 10 kontainer dan tiga amrol.
Saat ini DLH Tabanan memiliki total 33 armada. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya rusak berat, sehingga masih 23 yang berfungsi. Itu pun hanya lima armada layak pakai, sedangkan sisanya harus mewilayahi tiga kecamatan, yaitu Tabanan, Kediri dan Kerambitan. “Mengatasi permasalahan sampah memang perlu proses dan kami terus mengedukasi masyarakat agar mau memilah sampah dari sumber. Apalagi kondisi TPA Mandung sudah sangat kelebihan kapasitas saat ini,” tegasnya. *man