Denpasar (bisnisbali.com) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali menyebutkan pulihnya aktivitas wisatawan mendorong kinerja usaha. Membaiknya aktivitas industri ini didukung optimisme masyarakat dengan bertambahnya kunjungan wisatawan.
Kepala Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho di Denpasar menyampaikan bila melihat Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di Provinsi Bali mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada triwulan II 2022 tumbuh positif. Hal itu sebagaimana tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang menunjukkan level positif sebesar 43,3896. Membaiknya kinerja lebih baik dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang mencatat SBT sebesar 12,0445 dan kinerja nasional dengan SBT sebesar 2496 pada triwulan II 2022.
Peningkatan kinerja usaha yang terindikasi positif terjadi pada sektor akomodasi, makan dan minum (akmamin), pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta perdagangan besar dan eceran. Selain itu, penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 10,846, atau meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 1,996. Selain itu, investasi diindikasikan membaik yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 6,694 pada triwulan II 2022. “Pada triwulan III 2022, responden memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat dengan SBT sebesar 41,665,” jelasnya.
Peningkatan tersebut bersumber dari beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif, terutama sektor akmamin. Hal itu, sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, dengan dukungan penambahan frekuensi penerbangan ke Bali.
Sementara itu Kepala BPS Bali Hanif Yahya sebelumnya menjabarkan dari sisi perkembangan pariwisata Provinsi Bali Mei 2022, wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung ke Pulau Dewata pada Mei 2022 tercatat sebanyak 115.611 kunjungan, naik hingga hampir seratus persen (98,18 persen) dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 58.335 kunjungan.
Wisatawan yang berasal dari Australia dan India mendominasi kedatangan wisman ke Bali pada Mei 2022. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Mei 2022 tercatat sebesar 37,35 persen, naik setinggi 18,37 poin jika dibandingkan dengan April 2022. “Jika dibandingkan dengan Mei 2021 (y-o-y) yang mencapai 10,35 persen, tingkat penghunian kamar pada Mei 2022 tercatat naik 27poin. Sementara itu, TPK hotel non bintang tercatat sebesar 14,96 persen, naik 5,45 poin dibandingkan April 2022,” jelasnya.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada Mei 2022 tercatat 2,10 hari, naik 0,15 poin dibandingkan dengan capaian April 2022 (m-t-m) yang tercatat 1,95 hari, dan tercatat menjadi yang tertinggi secara nasional.
Jika dibandingkan dengan capaian Mei 2021 (y-o-y) yang tercatat 2,02 hari, rata-rata lama menginap Mei 2022 naik 0,08 poin. Sementara itu, untuk hotel nonbintang, rata-rata lama menginap di Mei 2022 tercatat sebesar 2,07 hari, naik 0,20 poin dibandingkan pada April 2022 yang tercatat sebesar 1,86 hari. *dik