Sepuluh Faktor Pengaruhi Tingkat Kemiskinan di Bali

BPS Bali mencatat terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Tercatat ada 10 faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Bali selama periode September 2021- Maret 2022.

269
TINGKAT KEMISKINAN - BPS Bali mencatat sepuluh faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Bali selama periode September 2021- Maret 2022.

Denpasar (bisnisbali.com) – BPS Bali mencatat terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Tercatat ada 10 faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Bali selama periode September 2021- Maret 2022.

Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar menjelaskan dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Bali pada Maret 2022 di daerah perkotaan turun sebanyak 1,54  ribu orang (dari 137,60 ribu orang pada September 2021 menjadi 136,06 ribu orang pada Maret 2022). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin Bali di perdesaan turun sebanyak, 4,24 ribu orang (dari 73,86 ribu orang pada September 2021 menjadi 69,62 ribu orang pada Maret 2022).

Ia pun mengungkapkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Bali selama periode September 2021- Maret 2022 antara lain pertama, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2022 membaik. Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan I-2022 mengalami peningkatan 1,46 persen. Capaian ini lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi triwulan  III-2021(y-on-y) yang tercatat terkontraksi -2,93 persen. “Pertumbuhan ekonomi Bali yang positif pada triwulan I-2022 menggambarkan kondisi masyarakat Bali semakin membaik dari sisi ekonomi,” katanya.

Kedua, sektor akomodasi dan transportasi triwulan I-2022 mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minuman pada triwulan I-2022 tercatat sebesar 0,37 persen, meningkat dari triwulan III-2021 yang mengalami kontraksi -9,14 persen. Kategori lapangan usaha transportasi pada triwulan I-2022 tercatat sebesar 3,24 persen dan mengalami peningkatan dibanding triwulan III-2021 yang mengalami kontraksi -15,79 persen.

Ketiga pertumbuhan konsumsi rumah tangga meningkat. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan  I/2022 tercatat sebesar 2,51 persen (y-on-y). Capaian ini lebih baik jika dibandingkan kondisi triwulan III-2021 terkontraksi sebesar -1,08 persen (y-on-y). “Kondisi ini mengindikasikan terjadi peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Peningkatan jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja (penduduk bekerja dan menganggur) pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2,68 juta orang, meningkat 116,41 ribu orang dibandingkan Februari 2021. Pada periode yang sama, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan sebesar 3,43 persen poin menjadi 77,14 persen.

Kelima penurunan jumlah pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 4,84     persen, turun  0,58 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,42 persen. Keenam, Hanif menyampaikan, Indeks Upah Buruh Tani meningkat. Pada Maret 2022, Indeks Upah Buruh Tani tercatat sebesar 118,23, capaian ini mengalami peningkatan dibanding September  2021 yang tercatat sebesar 109,05.

Ketujuh Nilai Tukar Petani (NTP) Bali meningkat. NTP kondisi Maret 2022 tercatat sebesar 94,44, mengalami     peningkatan sebesar 1,55 poin dibandingkan NTP September tahun 2021 yang tercatat sebesar 93,00.  Kedelapan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) mengalami  peningkatan. TPK Hotel Berbintang di Provinsi Bali pada  Maret 2022 tercatat sebanyak 21,9 persen, mengalami peningkatan 131,50 persen dibandingkan September 2021  yang tercatat sebesar 9,46 persen.

“Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara pada  Maret 2022 juga mengalami peningkatan, pada Maret 2022 tercatat sebanyak 14.620 kunjungan, sementara September 2021 sama sekali tidak ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali,” paparnya.

Kesembilan penjualan ritel provinsi Bali membaik. Pada Maret 2022, kinerja penjualan ritel Provinsi Bali membaik. Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia menunjukkan kinerja penjualan ritel Bali pada Maret 2022 mengalami perbaikan sebesar 0,8 persen (m-to-m) seiring dengan menurunnya penyebaran kasus Covid-19 dan relaksasi PPKM di Bali. Di samping itu, banyaknya  event di Bali pada bulan Maret yang didukung pelonggaran persyaratan tes antigen/PCR untuk pelaku perjalanan penerbangan juga mendorong meningkatnya aktivitas di Bali.

Terakhir sepuluh, mobilitas Masyarakat di Bali mengalami peningkatan. Mobilitas penduduk ke tempat kerja, tempat perdagangan retail dan rekreasi, aktivitas di   taman dan tempat belanja kebutuhan sehari-hari  meningkat masing-masing sebesar 15 poin, 13  poin, 31,5  poin dan 9 poin.*dik