TIM Satgas PMK yang beranggotakan TNI, Polri, Dinas Pertanian, BPBD dan anggota lainnya telah melakukan langkah cepat guna mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Gianyar. Ketua Satgas PMK Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, tim berupaya mempercepat pencapaian target vaksinasi sesuai pemetaan terhadap kantong-kantong yang rawan terjadinya penyebaran PMK.
Berdasarkan laporan Satgas PMK Kabupaten Gianyar ke Provinsi Bali pada 13 Juli, populasi ternak sapi 51.042 ekor, babi 87.248 ekor dan kambing 592 ekor. Sapi yang terinfeksi PMK sebanyak 49 ekor, masing-masing di Kecamatan Blahbatuh 38 ekor dan di Kecamatan Gianyar 1 ekor.
Untuk mencegah penyebaran PMK, Tim Satgas PMK mengadakan rapat koordinasi kesiapsiagaan PMK dan mempercepat pencapaian vaksinasi. Berdasarkan data pemetaan terhadap kantong-kantong yang rawan terjadinya penyebaran PMK, tim menargetkan memvaksinasi 5.395 ekor sapi.
Sasaran vaksinasi di Kecamatan Blahbatuh meliputi lima desa yaitu Desa Pering, Keramas, Medahan, Bona dan Belega. Sementara di Kecamatan Gianyar mencakup Desa Lebih, Tulikup, Temesi, Serongga, Abianbase dan Tegal Tugu. ‘’Hewan ternak yang telah divaksinasi PMK per 13 Juli sebanyak 1.478 ekor,” jelasnya.
Di Kecamatan Gianyar telah divaksinasi 1.002 ekor sapi, sedangkan di Kecamatan Blahbatuh sebanyak 476 ekor sapi. “Kami harap tenaga vaksinator yang ada di Kabupaten Gianyar bisa melaksanakan vaksinasi secara masif,” ujar Sekda Kabupaten Gianyar ini.
Vaksin PMK yang diterima Kabupaten Gianyar sampai 12 Juli tercatat 4.000 dosis. Pada 6 Juli diperoleh 1.000 dosis dan pada 11 Juli sebanyak 3.000 dosis. Kabupaten Gianyar juga mendapat bantuan APD, disinfektan dan sprayer PMK dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ditambah bantuan dari BPBD Gianyar. Sarana penanggulangan PMK dari BPBD Provinsi Bali diterima Kepala Dinas Pertanian Gianyar. *kup