Denpasar (bisnisbali.com) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali mencatat, jumlah transaksi industri kecil menengah (IKM) pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, khususnya Pameran Bali Bangkit mencapai Rp10.038 miliar. Jumlah tersebut dua kali lipat dari yang ditargetkan mencapai Rp4 miliar hingga Rp5 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan, transaksi tertinggi terjadi pada perhiasan emas dan perak, dan posisi kedua pada fashion. “Karena harganya (emas dan perak) kan mahal,” ujarnya.
Kondisi ini kata Wayan Jarta, sangat mengembirakan. Kunjungan ke PKB ke-44 ramai, demikian juga transaksi juga tinggi. Menurutnya, hal ini juga didukung dengan pelaksanaan pameran yang saat ini kian kondusif, tertib serta harga-harga yang ditawarkan pelaku IKM sudah sesuai. “Mereka (pengunjung) jadi yakin untuk bertransaksi. Karena harganya wajar, kualitas produk juga sesuai dengan harga,” terangnya.
Dalam Pameran Bali Bangkit, termasuk PKB, peserta pameran mengikuti kurasi secara terus menerus untuk menampilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga sesuai. Hal ini yang membuat masyarakat tidak ragu lagi berbelanja di PKB.
“IKM yang berpartisipasi kali ini memang benar-benar kami didik. Supaya mereka disiplin dalam mengisi harga, begitu juga menghitung harga barang sehingga tidak merugikan konsumen. Sekarang ini kan langsung produsen berhadapan dengan konsumen, jadi harga pasti lebih terjangkau,” jelasnya.
Untuk Pameran Bali Bangkit ini, dikatakan Jarta akan terus berlanjut, yang tahap 6 nanti akan dibuka lagi pada 15 Juli mendatang. Kedepan pihaknya akan lebih fokus merangkul produk kerajinan terlebih lokal dalam event pameran seperti ini. *wid