Tabanan (bisnisbali.com)–Pemerintah Kabupaten Tabanan berencana menata kembali kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul yang dalam kondisi mangkrak hingga saat ini. Desain peruntukan kawasan seluas 4,5 hektar tersebut bahkan telah dirancang dengan nilai anggaran penataan mencapai Rp92 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gusti Ngurah Agung Suryana, Rabu (29/6), mengungkapkan DTW Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, rencananya ditata secara menyeluruh. Nantinya DTW Bedugul dilengkapi dengan pariwisata spiritual dan prasarana pendukung. Di antaranya tempat parkir didesain bertingkat untuk menampung wisatawan yang datang hingga fasilitas restoran terapung. “Aset pemda di sana hanya 4,5 hektar. Jika tidak menggunakan parkir bertingkat, susah menampung wisatawan yang datang,” jelasnya.
Menurutnya, jika diestimasikan desain tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp92 miliar. Anggaran tersebut cukup besar sehingga untuk proses eksekusi dari desain yang sudah ada belum bisa dilaksanakan saat ini. “Mudah-mudahan di Anggarkan Induk 2023 nanti akan dialokasikan, paling tidak untuk penataan tahap awal. Atau diperjuangkan ke pusat untuk bisa dibantu, sehingga lebih banyak fasilitas yang bisa dibangun di sana nantinya,” ujarnya.
Ia memprediksi jika penataan DTW Bedugul terealisasi dan rampung, kawasan tersebut akan menjadi objek baru yang mampu menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) nantinya atau menambah PAD dari tiga DTW yang sudah ada saat ini, yakni DTW Tanah Lot, DTW Jatiluwih dan DTW Kebun Raya Bedugul.
Sementara itu, data yang dikantongi Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, realisasi pendapatan dari tiga DTW di Tabanan sudah mencapai Rp1.137.497.047,77 pada periode Januari-Mei 2022. Tiga DTW tersebut adalah Tanah Lot yang sekaligus penyumbang PAD terbesar mencapai Rp962.124.123,19 hingga Mei. Selanjutnya DTW Jatiluwih menyumbang PAD Tabanan mencapai Rp 115.157.176 sampai Mei dan Kebun Raya Bedugul sebesar Rp60.215.750,00 per April 2022. *man