Denpasar (bisnisbali.com) –Pada 1 Juli mendatang akan berlaku uji coba penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem aplikasi MyPertamina. Itu berarti masyarakat yang akan membeli bersubsidi jenis pertalite dan solar kini wajib instal aplikasi MyPertamina. Bali sementara belum termasuk daerah yang melaksanakan uji coba beli BBM subsidi pakai MyPertamina.
Pertamina Bali menurut Pjs, Unit Manager Communication, Relation & CSR, Rusminto Wahyudi, Rabu (29/6) menyampaikan, untuk awal program baru dilakukan di beberapa tempat yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, DIY dan Sulawesi Utara. “Kami saat masih mengedukasi masyarakat untuk dapat mendaftarkan diri melalui MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022 dengan mengisi data dan menunggu hasil konfirmasi melalui email yang didaftarkan,” katanya.
Setelah terkonfirmasi, konsumen akan mendapakan QR Code, yang dapat disambungkan dengan aplikasi MyPertamina. Artinya, pengguna terdaftar akan mendapatkan kode QR khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli pertalite dan solar. Setelah memiliki QR Code, konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dengan metode pembayaran seperti tunai, kartu debit/kredit, atau nontunai (hanya mell Link Aja) di aplikasi MyPertamina.
Disinggung soal perbedaan harga bagi masyarakat yang sudah mendaftarkan diri lewat aplikasi dengan mereka yang belum terdaftar untuk mendapatkan BBM subsidi? Ia menyampaikan harga tetap sama hanya yang belum terdaftar (belum memiliki QR Code) hanya bisa membeli BBM subsidi sebanyak 20 liter/hari.
Ia berharap masyarakat yang berhak atas BBM subsidi dapat mendaftarkan datanya melalui laman tersebut untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. *dik