Denpasar (bisnisbali.com) –Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan tercipta tonggak pencapaian baru seperti jumlah investor pasar modal Indonesia yang hingga hari ini sudah melampaui 9 juta investor. Jumlah investor pasar modal telah meningkat lebih dari 1,57 juta single investor identification (SID) atau 21 persen dari tahun sebelumnya. “Dari total jumlah investor pasar modal Indonesia tersebut, sebanyak 81,74 persen di antaranya, didominasi oleh investor muda,” ujar Inarno.
Jumlah investor saham juga mengalami peningkatan menjadi 3,988,341 SID per 24 Juni 2022 atau bertambah lebih dari 536 ribu SID atau 15,6 persen dari tahun sebelumnya. Inarno mengatakan beberapa tonggak pencapaian di pasar modal Indonesia tersebut diraih berkat dukungan, kolaborasi, dan sinergi yang baik antara OJK, Self-Regulatory Organization (SRO) serta seluruh stakeholders pasar modal Indonesia.
Berdasarkan informasi tertulisnya, sampai dengan tengah tahun 2022, telah terlaksana 3.893 kegiatan edukasi pasar modal di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 312.906 peserta. Sebagian besar kegiatan ini diadakan dengan dukungan dari GI BEI di seluruh Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 702.
Oleh karena itu, mewakili BEI dan SRO, Inarno menyampaikan apresiasi kepada seluruh Galeri Investasi PT Bursa Efek Indonesia (GI BEI) di Indonesia yang telah bekerjasama dengan giat untuk pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
GI BEI yang merupakan kerja sama antara BEI, Perguruan Tinggi/Sekolah Lanjutan/Insitusi, dan Perusahaan Sekuritas, memiliki peran penting dalam pengembangan pasar modal di Indonesia. GI BEI berfungsi sebagai jembatan antara pasar modal dan civitas akademis maupun masyarakat di sekitar perguruan tinggi. GI BEI menjadi tempat edukasi dan inklusi pasar modal agar masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, serta praktik investasi di pasar modal.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, selain memperkenalkan produk baru di pasar modal yakni waran terstruktur (structured warrant) kepada pengurus GI BEI, juga mengenalkan beberapa identitas baru untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap pasar modal Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengenalkan logo baru Sekolah Pasar Modal BEI serta logo baru GI BEI dan desain baru neonbox GI BEI.
Sementara Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ona Retnesti Swaminingrum mengatakan GI BEI merupakan mitra utama OJK untuk perlindungan investor dan imunitas masyarakat Indonesia dari investasi bodong, yang kehadirannya secara fisik. “Terutama di daerah, akan meningkatkan trust, sekaligus sebagai eksekutor dalam memajukan perekonomian secara merata,” katanya. *dik