Mangupura (bisnisbali.com) – Bali merupakan destinasi wisata yang sangta terkenal di dunia. Namun, sejumlah jalan menuju obyek wisata di Pulau Dewata ini ada yang belum diterangi lampu penerangan jalan. “Untuk itulah kami hadir dengan memasang Penerangan Jalan Tenaga Surya (PJTS). Saat ini di Bali kami menyediakan kuota seribu unit dan pemasangan dimulai dari Desa Kutuh,” ungkap Direktur PT Isis Megah Mandiri (IMM) Rosmi Irwan, didampingi Direktur PT Rareta Sinergi Solusion, RB Suprapto di lokasi pemasangan, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali Jumat (24/6).
Peluncuran program yang diberi nama ‘Sinar Surya Nusantara’ untuk wilayah Bali dilakukan PT IMM selaku kontraktor pelaksana untuk wilayah Bali dan Indonesia Timur bekerjasama dengan PT Rareta Sinergi Solusion (RSS) Jakarta selaku kontraktor utama.
Tampak hadir Owner Pabrikan Lampu Exaled Abi Rina Chan, Direktur PT Isis Megah Mandiri Rosmi Irwan, Direktur PT Rareta Sinergi Solusion, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta dan Perbekel Desa Kutuh Wayan Mudana.
Direktur PT IMM, Rosmi Irwan menyatakan, Bali sebagai destinasi dunia dipilih sebagai tempat pertama launching untuk 15 ribu titik untuk lampu bersama daerah-daerah di Indonesia bagian timur lainnya.
“Untuk pertama kami fokus seribu titik di Bali, sebagai percontohan di kabupaten lainnya,” tutur Rosmi Irwan.
PT IMM yang ditunjuk sebagai koordinator Bali dan Indonesia Timur yang mendapatkan kuota 1000 PJTS dan secara bertahap, selanjutnya akan mengakomodir semaksimal mungkin dengan melakukan pendataan di desa-desa di kabupaten di Bali. Pihaknya menargetkan pemasangan PJTS di desa-desa yang menjadi prioritas mulai di Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana dan Gianyar.
Untuk kuota seribu tahap pertama ini, pihaknya sudah mulai mendata desa Kutuh, Jembrana, Gianyar dan Tabanan. Dipilihnya Desa Kutuh, karena diharapkan lokasi PT IMM yang berada di wilayah pariwisata ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.
“Kami berharap rumah kami terang dahulu, supaya bisa memberikan contoh daerah lain yang melihat inilah kerja kami,” ucap Rosmi Irwan.
Apa yang dilakukan PT IMM ini mendapatkan respons positif jajaran pemerintahan Desa Kutuh. Dari koordinasi yang dilakukan mulai dari bawah sesuai SOP dan makanisme dengan Perbekel Kutuh seperti masalah adminsutraasi dan prosedur berjalan dengan baik. Pihaknya mengikuti dan mematahui dan mengikuti dengan apa yang menjadi SOP di Kabupaten Badung.
“Semoga dengan terlaksananya launching lampu jalan tenaga surya ini, kita dapat mewujudkan Nusantara Terang, Nusantara Hijau dan Nusantara Pintar,” harapnya.
Sementara Direktur PT Rareta Sinergi Solusion, Suprapto menjelaskan, program penerangan PJTS awalnya dikonsep untuk penerangan di desa-desa.
“Kami memiliki rencana di lima provnsi diantaranya di Indnesia Timur kami gandeng PT IMM yang diberikan kouta 15 ribu di sebar di Indinesia Timur, diawali di Bali,” ungkap Suprapto.
Kenapa dimulai launching di Bali, karena satu hal yang buat pihaknya bangga, Bali merupakan sebagai destinasi wisata dunia.
“Kedua, apabila Bali berhasil di program penerangan PJUTS ini, apalagi berada di kawasan wisata itu akan membangkitkan gairah perekonomian serta menambah kepercayaan kami sebagai pelaksana terhadap investor kami di luar negeri,” tuturnya.
Ditegaskan kembali, program ini, untuk membantu masyarakat desa mendapatkan penerangan.
“Kami akan sampikan ke pusat, bahwa kami mampu melaksnakana apalabila diizinkan mendapat mandat untuk mendapatkan proyek sebagai partner dalam peneranngan jalan,” sambung Suprapto.
Disinggung soal rencana program selanjutnya termasuk dari sisi pendananannya, Suprapto menyatakan, saat ini, pihanya masih sebatas berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Sesuai mekanisme, setelah mendapatkan proposal dari desa-desa yang mengajukan penerangan PJUTS, akan diajukan ke pusat. Sejauh ini, belum ada dapatkan kesepakatan karena harus dikomunikasikan dengan pusat.
Yang pasti, saat ini proyek percontohan di Bali harus berjalan terlebih dahulu sehingga nantinya bisa dilanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan Bappenas dan Kementerian Desa. Soal pendanaan, saat ini, program ini masih didanai lewat CSR PT IMM sebagai rekanan. Selanjutnya, investor dari pabrikan akan memberikan dana setelah semua persyaratan dipenuhi.
Perbekel Desa Kutuh, Wayan Muda mewakili masyarakat menyampaikan terima kasih atas bantuan PJTS yang sangat bermanfaat dalam mendukung kepariwisataan di wilayahnya.
Di pihak lain, Asisten Perekonomian Pembangunan Setda Kabupaten Badung Ida Bagus Gede Arjana menyatakan terima kasih dan apresiasi atas pemasangan PJTS di Kabupaten Badung. Untuk pemasangan lampu di Badung, atau di obyek-obyek wisata di Badung yang cukup banyak tentunya, membutuhkan dukungan dari swasta seperti PT IMM dan PT Rareta Sinergi Solusion.
Khusus di Bali yang mendapat kuota 1000 lampu, pada tahap pertama dan jika masih memungkinkan nanti Pemkab Badung memohon agar bisa memberikan kuota lebih banyak di Badung.
“Mudah-mudahan, dengan bantuan CSR ini, obyek-obyek wisata di Badung menjadi semakin terang, obywk wisata yang mendapat bantuan lampu jalan tenaga surya ini, bisa menjadi lebih terang dan menarik dikunjungi,” imbuhnya.
Pihaknya siap untuk mengajukan proposal bersama masyarakat atau desa-desa lainnya di Badung, dan menyiapkan roadmap pemasangan titik-titik lampu yang akan diperlukan.
“Tentunya dalam rangka tanggungjawab sosial perusahaan PT IMM, kami akan menyiapkan dengan perangkat daerah terkait,” tandasnya sembari menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT IMM dan PT Rareta Sinergi Solusion. *rah