Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliAnjloknya Harga Babi Terjadi pada Perdagangan Antar Pulau, Lokal Bali Masih Stabil

Anjloknya Harga Babi Terjadi pada Perdagangan Antar Pulau, Lokal Bali Masih Stabil

Anjloknya harga babi di tingkat perternak yang hangat diperbincangan belakangan ini disinyalir terjadi pada perdagangan antar pulau.

Denpasar (bisnisbali.com)-Anjloknya harga babi di tingkat perternak yang hangat diperbincangan belakangan ini disinyalir terjadi pada perdagangan antar pulau. Sementara untuk harga jual di lokal Bali masih stabil, namun memang belum memberikan harga bagus bagi peternak, khususnya peternak tradisional.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa, saat dikonfirmasi Kamis (23/6) kemarin, mengatakan, penurunan harga ternak babi memang terjadi untuk penjualan antar pulau. Dari yang sebelumnnya Rp45.000 per kilogram menjadi Rp40.000 hingga Rp42.000 per kilogram berat hidup. Sementara untuk perdagangan di lokal Bali sendiri ada kenaikan tipis dari Rp38.000-Rp39.000 per kilogram berat hidup menjadi Rp39.000-Rp40.000 per kilogram.

Dikatakannya jika mengacu pada harga pokok produksi (HPP) kata Hari, harga yang terjadi saat ini tidak jatuh, namun tidak lebih tinggi dari HPP. “HPP untuk peternak tradisional itu Rp40.000 per kilogram. Sementara yang  modern Rp38.000 per kilogram,” ungkapnya.

Dengan itu, lanjutnya, untuk perternak modern atau peternakan besar masih bisa mendapatkan provit (keuntungan), tapi tidak untuk peternak tradisional. Hal ini yang menurutnya perlu diperjuangkan, agar peternak tradisional bisa mendapatkan harga bagus. “Peternak tradisional itu cirikhasnya selalu menunggu momen hari raya (Galungan) dalam penjualan babinya. Mereka biasanya memelihara 2-3 ekor ternak,” terangnya.

Demikian dia mengaskan, harga ternak khususnya untuk perdagangan antar pulau memang terkoreksi, namun tidak jatuh signifikan. Dia berharap mudah-mudahan tidak sampai ada penurunan yang signifikan dan peternak tradisional bisa terbantu dengan mendapatkan harga bagus saat hari raya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer