Gianyar (Bisnis Bali.com)-
Menteri PPN / Kepala Bappenas RI, H. Suharso Monoarfa Selasa (14/6) melunching program pemuliaan air ” Nyapuh Tirah Campuhan ” yang diluncurkan Yayasan Puri Kauhan Ubud. Acara yang digelar di Jaba Mandala Pura Suci Bangkiang Sidem Keliki Tegallalang Gianyar antara lain dihadiri Sekda Kabupaten Gianyar, Ir. I Made Gede Wisnu Wijaya, Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, Camat Tegallalang, perwakilan Puri di Gianyar dan Masyarakat di Desa Keliki Tegallalang Gianyar.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AA. GN. Ari DwipayanaĀ menyampaikan program ” Nyapuh Tirah Campuhan” diselenggarakan Puri Kawan Ubud sebagai kelanjutan kegiatan sebelumnya dengan tema Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara: Air Sumber Kehidupan, Penyembuh Peradaban.
Ini sebagai bagian dari gerakan kesadaran menggunakanĀ Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Oos. IniĀ untuk menjaga, mengkonservasi dan memuliakanĀ air (Toya-Yeh) yang memiliki arti penting dalam laku kehidupan masyarakat Bali.
Ari Dwipayana menjelaskan program pemuliaan air di Tukad Oos menggunakanĀ pendekatan segara pegunungan. Dari hulu mencakup kawasan Danau Batur. Saat ini dilanjutkan ke arah kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Oos.
Dalam program ” Nyapuh Tirah Campuhan”Ā mengkampanyekan kesadaran pemuliaan air bagi masyarakat. Ini untuk meyakinkan manfaat air sangat penting bagiĀ sumber kehidupan. Masyarakat desa adat dan desa dinasĀ di Seputar Aliran Tukas Oos telahĀ dilibatkan langsung dalam berapa agenda selama 3 bulan terakhir.
Menurut Ari Dwipayana, agenda tersebut mencakup mengindentifikasi dan mengembangkan cagar budaya yang ada di Sungai Oos. Ini termasuk melestarikan cerita-cerita rakyat yang ada di Sungai Oos.
” Kita juga mendorong upaya-upaya konservasi subak untuk melindungi sumber air dan penguatan ekonomi masyarakat ,” ucapnya.
Diyakinkannya, masyarakat di DAS Tukad Oos dilibatkan dalam melakukan pembersihan sumber sumber mata air dan juga membersihkan tempat petirtan. Masyarakat juga akan diajak merayakan hari kemerdekaan dengan upacara bendera di sungai.” Kita juga mendorong upaya pelestarian air kampenye edukasi budaya dan kita berharapĀ desa wisata juga berharap bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
AA. GN. Ari Dwipayana berharap program ” Nyapuh Tirah Campuhan”Ā di Sungai Oos bisa menjadi model kesadaran dari hulu ke hilir menggunakan pendekatan kebudayaan. ” Kita bisa mendorong berbagai pihak mengambil inisiatif yang sama di berbagai tempat untuk pemuliaan dan pelestarian air ,” harapnya.
Menteri PPNĀ Soeharso Monoarfa mendukung penuh upaya pelestarian air yang dilakukan oleh Puri Kauhan Ubud. Hal itu disebabkan karena saat ini di dunia berdasarkan Studi World Resources Institute (WRI) pada 2015 terdapat 36 negara dengan tingkat stres air yang tinggi, kondisi di mana cadangan air tidak mencukupi jumlah permintaan air di dalam negara tersebut. Di Indonesia, fenomena kelangkaan air di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara diperkirakan akan terus meningkat hingga 2030.
“Kita semua bangga atas upaya nyata konservasi sumber daya air yang dilakukan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud. Konsep program pemuliaan air di kawasan hulu, tengah dan pesisir yang dilakukan di program ini sudah sesuai dengan konsep konservasi air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kita percaya bahwa program ini dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat pada saat ini dan di masa yang akan datang,” ujar Suharso.
Adapun, Pjs. VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa pelestarian lingkungan merupakan salah satu prioritas program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) PT Pertamina (Persero). āPertamina berkolaborasi dengan Yayasan untuk pelaksanaan beberapa program bersama masyarakat, di antaranya pengelolaan sampah pura, penanaman pohon di sepanjang DAS Oos, pelatihan pemanfaatan tanaman obat, bersih-bersih sungai dan petirtan sepanjang sungai dan revitalisasi Desa Berbasis Konservasi Sungai,ā ujarnya
Acara laouching ProgramĀ Pemuliaan Air ” Nyapuh Tirah Campuhan ” diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya danĀ Kidung Pangarcana Ida Bethara Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan. Acara penutupan dilanjutkan penanaman pohon di areal Pura Suci dan kunjungan ke Bukit Campuhan.*kup