Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliIHK Meningkat, Inflasi Bali Setinggi 0,71 Persen

IHK Meningkat, Inflasi Bali Setinggi 0,71 Persen

Kantor BPS Bali mencatat pada Mei 2022 gabungan dua kota di Bali yaitu Kota Denpasar dan Kota Singaraja tercatat inflasi setinggi 0,71 persen.

Denpasar (bisnisbali.com) –Kantor BPS Bali mencatat pada Mei 2022 gabungan dua kota di Bali yaitu Kota Denpasar dan Kota Singaraja tercatat inflasi setinggi 0,71 persen. Kota Denpasar Inflasi setinggi 0,73 persen dan Kota Singaraja inflasi setinggi 0,58 persen. Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar, Kamis (2/6) secara daring menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas (barang dan jasa) konsumsi di Bali pada Mei 2022 yang diwakili Kota Denpasar dan Kota Singaraja secara umum menunjukkan adanya kenaikan.  “Berdasarkan hasil pemantauan perkembangan harga  barang dan jasa di dua kota tersebut, pada Mei 2022 tercatat inflasi setinggi 0,71 yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK),” katanya.

Menurutnya, IHK tahun dasar 2018=100. Pada April 2022 IHK sama dengan 109,33 dan Mei 2022 ini naik menjadi 110,11. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) Mei 2022 sebesar 3,25 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021 atau YoY) tercatat setinggi 4,39 persen. “Inflasi terjadi karena kenaikan harga barang/jasa konsumsi masyarakat yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada sepuluh kelompok pengeluaran,” terangnya.

Kelompok pengeluaran tersebut, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga setinggi 4,60 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya setinggi 1,28 persen. Disusul kelompok transportasi setinggi 0,67 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau setinggi 0,64 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya setinggi 0,56 persen.

Kemudian ada kelompok pendidikan setinggi 0,38 persen, kelompok kesehatan setinggi 0,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki setinggi 0,19 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran setinggi 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga setinggi 0,14 persen.

Hanif mengungkapkan satu kelompok lainnya tercatat deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sedalam 0,23 persen. Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga atau memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2022 antara lain canang sari, tarif angkutan udara, cabai merah, biaya bimbingan belajar, tarif bioskop, telur ayam ras, sepeda motor, ikan tongkol, ikan tongkol diawetkan dan semangka.

Sementara itu, komoditas yang tercatat mengalami penurunan harga atau memberikan sumbangan menahan laju inflasi antara lain tarif angkutan antar kota, minyak goreng, bayam, laptop/notebook, sawi hijau, daging ayam ras, air kemasan, baju muslim pria, bawang putih dan sepeda. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer