Denpasar (bisnisbali.com) –Kondisi ekonomi saat ini diproyeksikan akan kian membaik selaras dengan pandemi yang menuju endemi dan pelonggaran mobilitas masyarakat. Pemerhati ekonomi Kusumayni, M.M. menekankan, memasuki era kehidupan normal yang baru saat ini harus bisa diisi dengan sesuatu yang berguna karena ekonomi akan mengalami pertumbuhan tentu ada sektor penggerak.
Dunia usaha bisa bergerak tentu dengan ikut menormalkan produk, strategi bisnis, pemasaran yang kini mengarah ke digital. “Kuncinya pelaku usaha mau menerima, beradaptasi, melakukan terobosan dan melaksanakan kondisi yang baru ini. Produk, kualitas, cara pemasaran, pembayaran tidak lagi bisa sama seperti sebelum covid,” katanya.
Hal sama dikatakan Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Bali, Agus Pande Widura. Menurutnya memasuki fase saat ini memang tidak mudah dan prosesnya harus dilakukan secara step by step. Keberhasilan new normal pun harus dilakukan semua pihak yaitu dari pihak kesehatan, garda terdepan covid, pemerintah maupun masyarakat yang saling berkaitan. Kepatuhan semua pihak menjadi hal utama agar tidak meninggalkan protokol kesehatan pada saat membaiknya perekonomi saat ini. “New normal diperlukan karena keterpurukan ekonomi akibat Covid-19 bila tidak ditanggulangi dengan baik, maka berimbas pada perekonomian daerah ini,” katanya.
Karenanya, mantan Ketua REI Bali ini berpandangan mengisi perbaikan perekonomian dan dunia usaha di Bali menjadi hal utama. Ia pun menyebutkan yang harus dilakukan pada new normal, tentu pelaku usaha tidak bisa berdiri di satu bisnis. Bali selama ini terbuai oleh pariiwsata sehingga 70 persen bergerak di pariwisata sehingga ketika ada Covid-19, usaha-usaha di Bali mengalami pukulan besar. Oleh karenanya pelaku usaha harus bisa melirik bisnis lain yang masih berhubungan dengan main bisnis selama ini. *dik