PETANI mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan solar. Mereka memerlukan solar untuk mesin traktor yang digunakan mengolah sawah atau ladang. Keluhan ini didengar oleh Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta.
Permasalahan tersebut muncul setelah petani sulit membeli solar di SPBU. Di sisi lain, pihak SPBU tidak melayani karena petani membeli solar menggunakan jerigen. ‘’Nilai jasa traktor per are atau 100 meter persegi sudah naik dari Rp18.000 menjadi Rp22.000. Dilema terjadi karena biaya jasa traktor naik, sedangkan harga gabah malah turun,” jelasnya.
Tukang traktor menaikkan ongkos traktor dengan alasan sulit mencari solar. Kadang-kadang mereka harus menitip sama orang yang mempunyai mobil untuk membeli solar di SPBU. Selanjutnya solar yang ada ditangki mobil disedot untuk traktor.
Sementara prilaku petugas SPBU berbeda-beda. “Ada juga petugas SPBU yang minta tambahan uang. Untuk itu, Pertamina harus membenahi layanan SPBU,” tegas politisi asal Sukawati, Gianyar, ini. *kup