Minggu, November 24, 2024
BerandaDenpasarGebyar Vokasi HIPKI Denpasar Diramaikan 44 Stand dan Lomba Tata Rias

Gebyar Vokasi HIPKI Denpasar Diramaikan 44 Stand dan Lomba Tata Rias

Denpasar (bisnisbali.com) – Status pendidikan nonformal saat ini belum menjadi prioritas bagi masyarakat untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Padahal pendidikan nonformal ini bisa menjadi solusi untuk lepas dari pengangguran. Seperti lembaga kursus dan pelatihan yang bisa menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing di dunia kerja dan membentuk wirausaha tangguh.

Ketua DPC Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Denpasar, Made Ernita Kurniwati, BBA, MBA, menyatakan, gebyar Vokasi yang mengambil tema Vokasi Kuat, Menguatkan Denpasar Kompeten ini ingin membuka mindset masyarakat tentang lembaga vokasi yang bisa menyiapkan calon tenaga kerja yang memiliki daya saing tinggi dan wirausaha tangguh.

“Kami ingin menyampaikan ke masyarakat, bagaimana generasi muda memiliki keterampilan dan siap kerja. Apalagi ada program dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, untuk Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang artinya peserta didik kursus ini bisa melakukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tanpa memulai dari awal,” ungkap Ernita Kurniwati saat mendampingi Koordinator Program PKK Direktorat Kursus dan Pelatihan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Dikti, Purwanto  meninjau stand-stand yang meramaikan kegiatan ini.

LOMBA – Purwanto berbincang-bincang dengan pemilik LKP Salon Agung, A. A. Ayu Ketut Agung saat meninjau lomba tata rias dalam Gebyar Vokasi di sebelah timur Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Jumat (27/5). Kegiatan ini berlangsung dua hari yakni pada 27-28 Mei 2022.

Sementara itu, Ketua panitia, Made Sumerta mengatakan, Gebyar Vokasi yang digelar selama 2 hari, 27-28 Mei diikuti 44 stand yang terdiri dari LKP, LPK, industri dan lembaga vokasi lainnya.

Dalam sambutan Walikota, sekda IB Alit Wiradana menyatakan,  di tengah pandemi Covid-19, lembaga kursus banyak yang eksis dan memiliki kompetensi unggul untuk bekerja dan berusaha.

“Peran LKP telah dibuktikan dengan mencetak tenaga kerja dan wirausaha andal. Gebyar vokasi ini diharapkan dapat memperkenalkan lembaga kursus dan menjadi daya tarik bagi masyarakat,” harap IB Alit Wiradana.

Di sisi lain, Purwanto mengatakan, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) telah menjadi program prioritas nasional sejak 2018 di bawah Kemendikbud Ristek. “Pada tahun ini sasaran PKK sebanyak 10 ribu, dan PKW sebanyak 7.132. Namun pada Mei 2022, PKK bertambah menjadi 30 ribu, dan PKW menjadi 12.764. Ini bukti kedua program itu diperlukan,” tegas Purwanto.

Kedua program yang dikeluarkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan ini bertujuan untuk mengentaskan penggangguran dan kemiskinan. Program PKK akan memberikan pelatihan lalu diuji kompetensikan dan sertifikasi yang outputnya penempatan kerja. Sedangkan untuk PKW tak membutuhkan uji kompetensi dan sertifikasi yang outputnya nanti membentuk wirausaha baru.

Sasaran kedua program ini adalah anak usia sekolah yang tdk sekolah. Untuk PKK di kisaran usia 17-25 tahun, dan PKS menyasar usia 15-25 tahun. Untuk itu, lembaga juga dinilai bisa bekerja sama dengan Disdikpora yang memiliki data tentang anak usia sekolah.  Menurut Purwanto baru HIPKI Denpasar yang menggelar gebyar vokasi ini, sementara di daerah lain belum ada. Di sisi lain, pihaknya ingin mengetahui kesiapan LKP bekerja sama dengan industri, untuk lebih cepat menyerap tenaga kerja, sehingga pengangguran dan kemiskinan di daerah bisa diatasi.

LKP ini diharapkan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah (Disdikpora), guna mengembangkan kebijakan daerahnya. Misalnya, dengan memiliki peta kemiskinan atau pengangguran usia sekolah dan tidak sekolah, agar bisa dikomunikasikan dengan LKP. Sehingga, dapat ditangani dengan cepat.

“Kecepatan ini bukan hanya lulusan, tapi juga dalam menyerap tenaga kerja,” ucapnya.

Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dari Disdikpora Kota Denpasar Ni Made Sugiantini mengatakan, pemerintah daerah siap mendukung dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan dalam penyeleggaraan kegiatan gebyar vokasi ini. Ia mengaku akan terus membantu sarana dan prasarana pendukung serta terus membantu sosialisasi ke sekolah-sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dan masyarakat umum.

“Kita terus menyosialisasikan apa itu program PKK dan PKW, sehingga anak sekolah maupun tidak sekolah bisa mengakses program ini untuk meningkatkan skill mereka,” ucapnya. *rah

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer