Denpasar (bisnisbali.com) – Kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan dalam negeri terkait liburan Lebaran maupun kedatangan wisatawan mancanegara diyakini memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan asing ke Bali. Peningkatan kunjungan wisatawan nusantara, lokal maupun asing tersebut diharapkan nyata mendukung kebangkitan roda perekonomian di Pulau Dewata ke depannya.
“Secara data memang belum tercatat secara pasti berapa kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara pada April-Mei ini. Tetapi melihat kunjungan wisatawan domestik saat liburan Lebaran ke Bali yang tinggi optimis membawa pertumbuhan bagi pariwisata maupun sektor ekonomi lainnya,” kata pemerhati ekonomi Kusumayani, MM di Denpasar, Minggu (8/5).
Ia berharap momen ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak mulai pelaku pariwisata, perjalanan, destinasi, UMKM hingga pemerintah bagaimana agar kemudahan mobilitas ini mampu meningkatkan perekonomian. Ke depannya dalam upaya meningkatkan perekonomian dari dampak pandemi Covid-19 pemerintah provinsi, kabupaten perlu menggelar banyak even dari tingkat lokal, nasional hingga internasional.
Pelaku pariwisata di kawasan Sanur, Gung Witarma mengatakan momen liburan Lebaran ini membawa angin segar bagi kedatangan wisatawan domestik. Terlebih banyak informasi dari artis hingga pejabat tinggi negara berlibur di Bali yang menunjukkan destinasi pariwisata Bali siap menyambut wisatawan. “Harapan kita momen ini benar-benar nyata membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali. Dalam arti tidak hanya saat momen liburan hari raya saja namun terus meningkat ke depannya,” paparnya.
Ia pun mendukung harapan pemerintah agar desa wisata menjadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi wisatawan. Desa wisata harus dikemas dengan baik mulai dari adanya atraksi, tempat penginapan, akomodasi, transportasi yang saling mendukung.
Sebelumnya pemerhati ekonomi dari Undiknas University, Prof. Gede Sri Darma mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali yang melambat karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Karena itu ekonomi Bali memerlukan strategi dan rencana aksi pemulihan ekonomi jangka pendek, menegah dan panjang termasuk transformasi ekonomi.
Salah satunya mengairahkan kegiatan ekonomi dengan harapan menciptakan lapangan kerja dan mengembalikan kesejahteraan masyarakat Bali. Ia pun tidak memungkiri pemulihan kegiatan pariwisata menjadi kunci bagi pemulihan perekonomian. Strategi utama dengan memulihkan citra Bali sebagai tujuan wisata yang kondusif dan aman dari pandemi Covid-19. *dik