Gianyar (bisnisbali.com) –Selama ini pemerintah hanya bisa memberikan subsidi pupuk kepada petani. Padahal, peternak babi juga perlu mendapat subsidi biaya pakan dari pemerintah karena dalam berproduksi kerap kali mengalami kerugian akibat tingginya biaya pakan ternak.
Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra menyatakan hal itu ketika menyerap aspirasi peternak babi di Gianyar bersama GUPBI Bali, Rabu (27/4). Berdasarkan informasi dari GUPBI Bali, komponen pakan ternak babi 25 persen impor dan 75 persen produksi lokal Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melalui kerja sama Program G to G (Government to Government) perlu memastikan ketersediaan kebutuhan pakan ternak babi di Gianyar. “Dalam pemenuhan pakan babi lokal, Pemkab Gianyar bisa bekerja sama dengan Pemerintah NTT yang menghasilkan komponen pakan ternak seperti dedak dan jagung,” sebutnya.
Menurut Anggota Fraksi Demokrat DPRD Gianyar tersebut, Pemkab Gianyar melalui instansi terkait khususnya Dinas Pertanian mesti memperjuangkan ke Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan. “Potensi subsidi pakan ternak memungkinkan diperjuangkan ke pusat,” ucapnya.
Potensi peternak mendapatkan bantuan subsidi juga bisa melalui pemanfaatan dana desa. “Jika role model (teladan) pemanfaatan desa untuk peternak sudah ada, bisa diterapkan desa lain dan wajib dipertanggungjawabkan,” tutur Gaga Adi Saputra.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar I Made Raka menyampaikan, role model di Desa Payangan membantu peternak dalam bentuk bibit babi melalui alokasi dana desa. Kepala Desa Payangan memanfaatkan alokasi dana desa membantu masyarakat peternak miskin dalam bentuk bibit sehingga bisa produktif beternak. “Role model ini akan diinfokan ke desa lain sehingga bisa membantu peternak babi yang dalam kondisi miskin,” jelasnya. *kup