Gianyar (bisnisbali.com) –Kader kebersihan di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, berhasil mengikuti jejak Pahlawan Ibu Kartini dalam membantu menjaga kebersihan lingkungan desa. Kader kebersihan yang juga anggota PKK dalam dua tahun terakhir mampu meyakinkan hampir 85 warga Desa Pejeng untuk memilah sampah dari tingkat rumah tangga.
Ketua Kader Kebersihan Desa Pejeng, Jro Sri Umayanti, Rabu (20/4), mengatakan ke depannya pihaknya mesti berjuang mengedukasi 15 persen lagi masyarakat Desa Pejeng untuk ikut memilah sampah dari tingkat rumah tangga. Kader kebersihan dibentuk pada awal Desember 2019 atas inisiasi Cokorda Ari Darmawati selaku PKK Desa bersama dirinya yang kini dipercaya sebagai ketua.
Dijelaskannya, untuk menjaga kebersihan lingkungan Desa Pejeng, di setiap banjar diangkat enam kader kebersihan yang sepenuhnya merupakan anggota PKK. Selama dua tahun terakhir kader kebersihan Desa Pejeng berjuang untuk mengedukasi warga setempat agar memilah sampah dari tingkat rumah tangga.
Sampah dipilah menjadi tiga dari sumbernya, meliputi sampah organik, sampah nonorganik dan residu. Kader kebersihan yang sebagian besar kalangan bawah secara bertahap berhasil meyakinkan masyarakat memilah sampah dari tingkat rumah tangga. “Merupakan perjuangan berat untuk meyakinkan masyarakat. Penanganan sampah dan kebersihan dari tingkat rumah tangga adalah tanggung jawab warga,” ucap Sri Umayanti.
Sampah organik dan sampah residu diangkut menggunakan truk sampah desa bantuan Bupati Gianyar diserahkan ke desa adat untuk menopang TPS3R. Sampah organik diangkut tiga kali dalam seminggu untuk diolah di TPS3R, sedangkan sampah residu diangkut tiga kali dalam seminggu untuk dikirim ke TPA Temesi.
Sementara sampah nonorganik dijemput langsung oleh kader kebersihan. Menggunakan armada Viar, mereka masuk langsung ke gang-gang rumah penduduk. Ini merupakan implementasi bank sampah digital yang mana sampah nonorganik ditimbang dan transaksi menggunakan sistem barcode dengan aplikasi. “Sama seperti sampah organik dan sampah residu, sampah nonorganik juga dijemput ke rumah sekalian kader kebersihan terus mengkampanyekan pemilahan sampah dari rumah tangga,” tegasnya.
Menurut Perbekel Pejeng, Wayan Sukarsa, S.E., Desa Pejeng mengoptimalkan TPS3R dalam pengolahan sampah didukung peran kader kebersihan. “Harapan kami mewujudkan desa bersih tanpa mengotori desa lain,” ujarnya.
Kader Kebersihan Desa Pejeng telah dibantu oleh Yayasan Merah Putih Hijau dalam hal pendampingan pengembangan program pembuatan maggot (BSF). *kup