Tujuh KPM BLT Migor di Tabanan Gagal Bayar, Kemensos Beri Waktu Hingga 21 April

Penuntasan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng (migor) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Tabanan terus dikebut.

229
PENYALURAN - Penyaluran BLT migor dan BPNT di Kantor Pos Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Penuntasan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng (migor) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Tabanan terus dikebut. Saat ini penyaluran BLT melalui Kantor Pos sudah mencapai 99,2 persen dari total sasaran, sedangkan sisanya ada yang belum disalurkan dan ada yang dinyatakan gagal bayar.

Kepala Kantor Pos Tabanan Furkan, Selasa (19/4), mengungkapkan sampai saat ini penyaluran BLT baik migor dan BPNT di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 99,2 persen dari total 22.605 penerima. Masih ada 168 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum disalurkan BLT baik migor dan BPNT, sedangkan tujuh KPM lainnya gagal bayar.

Gagal bayar terjadi karena KPM yang bersangkutan telah meninggal dunia. Sementara untuk mereka yang belum menerima atau belum disalurkan disebabkan tidak bisa datang ke Kantor Pos di wilayah Tabanan, baik cabang maupun kecamatan karena alasan sedang ke luar kota atau sedang bekerja. “Kami terus koordinasi dengan pihak desa yang bersangkutan untuk KPM yang belum mencairkan agar segera mengambil. Tetapi terkadang ada juga yang ketika didatangi oleh tim kami tidak ada di tempat atau di rumahnya,” jelasnya.

Penyaluran terhadap 168 KPM tersebut akan terus diupayakan, sehingga pendistribusian BLT di Kabupaten Tabanan sesuai batas waktu yang diberikan Kementerian Sosial yakni hingga 21 April. ”Mereka yang belum menerima, kami upayakan mendapat sebelum batas waktu. Kalau untuk yang lewat tenggat 21 April, kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kemensos,” kilah Furkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, pihaknya hanya selaku pemberi data KPM kepada instansi yang ditunjuk sebagai penyalur. BLT migor kali ini disalurkan langsung oleh Kantor Pos. “Kami hanya sebagai penyuplai data kepada instansi yang ditunjuk. Kebetulan sekarang yang menyalurkan itu Kantor Pos dan sudah berproses saat ini,” pungkasnya. *man