Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaGaya HidupDelapan Adat dan Tradisi Unik dari Kota Surabaya yang Menarik untuk Dilihat...

Delapan Adat dan Tradisi Unik dari Kota Surabaya yang Menarik untuk Dilihat Langsung

Denpasar (bisnisbali.com) – Siapa yang tak kenal Surabaya? Kota Pahlawan ini tentu siapa pun tahu. Tak hanya terkenal karena kotanya yang besar, modern, dan indah. Berbagai hal unik yang ada di kota ini juga banyak yang mengetahuinya.

Untuk Anda yang belum tahu, Surabaya juga punya banyak sekali budaya yang unik. Jadi selain Anda bisa mencicipi aneka ragam makanan; menikmati berbagai keindahan alam; dan tidur nyaman di hotel-hotelnya yang modern; Anda juga bisa mengeksplor budaya uniknya ini. Tenang, buka saja aplikasi Traveloka. Dan cek harga tiket Lion Air di sini. Kapan pun itu Anda bisa langsung terbang menuju Surabaya. Ini dia budaya-budaya unik Surabaya yang harus Anda tahu!

  1.  Sedekah Bumi

Tradisi yang satu ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Surabaya, khususnya yang ada di kawasan Sambikerep. Mereka mensyukuri hasil bumi yang melimpah dengan cara sedekah bumi. Dengan begitu, mereka bisa dijauhkan dari segala macam bahaya dan diberi kenikmatan yang lebih lagi.

Saat melakukan tradisi sedekah bumi, masyarakat kawasan Sambikerep biasanya akan membuat tumpeng. Isinya berbagai hasil bumi melimpah yang mereka dapat. Ada buah-buahan, sayuran, dan aneka lauk. Kemudian tumpeng dan segala isinya ini diperebutkan oleh warga setempat yang menyaksikan upacara tersebut.

  1. Gulat Okol

Budaya unik dari Surabaya berikutnya adalah Gulat Okol. Yaitu sebuah tradisi yang menyajikan pertunjukan permainan gulat. Pemainnya ada dua orang dengan cara bergulat di atas tumpukan jerami.

Namun pun begitu, pertunjukkan ini berlangsungnya tetap dilakukan di atas panggung. Alas dalam bergulatnya tak hanya jerami, bisa juga berupa karung goni. Yang unik, gulat okol tak dilakukan di waktu kapan saja.

Tradisi ini biasa dilakukan saat musim kemarau tiba. Sebab memang, salah satu tujuan dari dibuatnya gulat okol ini adalah sebagai salah satu cara dalam ritual memanggil hujan.

  1. Larung Ari-sri

Larung Ari-sri juga tak kalah unik. Tradisi ini dilakukan masyarakat Surabaya, khususnya oleh masyarakat pesisir Surabaya. Sesuai dengan namanya, prosesi tradisi ini melakukan pelarungan ari-ari bayi yang baru lahir ke laut.

Tak hanya ari-ari bayi baru lahir saja yang dilarung. Disertakan juga kain berwarna putih, kemudian kendil, jarum, dan juga bunga tujuh rupa. Tujuan dari Larung Ari-sri ini sendiri adalah mensyukuri kelahiran bayi. Dan Larung Ari-sri ini menjadi puncak pesta dari kelahiran sang bayi.

  1. Nakokake

Tradisi unik yang lainnya dari kota Surabaya adalah Nakokake. Yakni sebuah prosesi mengundang bertanya. Pelaksanaannya dilakukan sebelum terjadi proses pernikahan. Yang melakukan tradisi ini adalah pihak mempelai pria yang ingin melamar calon pihak mempelai wanita. Nah dengan prosesi ini, dia bertanya mengenai status si calon mempelai wanita. Jika si calon mempelai wanita masih lajang, prosesi pun akan dilanjutkan ke proses lamaran.

  1. Peningsetan

Tradisi Peningsetan sebenarnya adalah tradisi yang merupakan lanjutan dari proses nakokake. Tradisi ini dilakukan sejumlah rombongan pihak mempelai pria. Mereka datang membawa berbagai macam barang kepada pihak calon mempelai wanita sebagai tanda ikatan.

Biasanya, setelah prosesi peningsetan dilakukan, kedua belah pihak calon mempelai akan saling beramah-tamah. Dan saat beramah tamah tersebut, mereka makan-makan hidangan yang biasanya disediakan pihak calon mempelai wanita. Ada pun tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi di antara kedua keluarga.

  1. Pitonan

Tradisi yang satu ini juga benar-benar unik. Namanya Pitonan. Yakni sebuah tradisi acara selamatan yang dilakukan masyarakat Surabaya terkait kelahiran anak. Tujuannya yakni merayakan kelahiran anak tersebut sehingga sudah sampai di usia tujuh bulan.

Acara Pitonan ini sendiri dilakukan sebagai bentuk dari rasa syukur keluarga yang sudah menantikan kelahiran anak, sehingga si anak sudah diberkati hingga mencapai usia tujuh bulan. Di dalam acara pitonan ini dilakukan pendoaan rejeki, keselamatan, sampai kepada kesuksesan dan kesejahteraan masa depan anak tersebut.

  1. Temu Manten Pegon

Tradisi yang satu ini sudah sangat jarang dilakukan. Penyebabnya adalah karena pada prosesnya, tradisi ini memakan biaya yang sangat besar. Seperti namanya, acara Temu Manten Pegon adalah acara pertemuan di antara calon pengantin. Baik itu calon pengantin perempuan atau pun calon pengantin laki-laki.

Tradisi Temu Manten Pegon ini merupakan perpaduan dari 3 jenis budaya. Budaya Surabaya, budaya Arab, dan juga budaya Tionghoa. Ada arak-arakan dan juga berbagai macam prosesi. Kesemuanya sangat meriah, dari mulai pakaiannya, pernak-perniknya, hingga yang lain-lainnya. Begitu kental menggambarkan ketiga jenis budaya tersebut. Sehingga tak heran, tradisi temu manten pegon ini menjadi tontonan warga.

  1. Undukan Doro

Tradisi yang satu ini bisa dikatakan sebagai balapan burung dara. Di mana setiap orang yang datang membawa sepasang burung dara. Kemudian salah satunya, biasanya burung jantannya, dilepaskan dan lalu terbang menuju pasangannya. Nah burung jantan yang terbangnya paling cepat sampai ke betinanya akan ditetapkan sebagai pemenang.

Yang disayangkan dari tradisi ini adalah berkembangnya tradisi tersebut menjadi ajang judi. Satu sama lain jadi malah saling bertaruh uang di dalam menentukan burung mana yang menang. Padahal jika murni bentuknya seperti sedia kala, yakni hanya ajang pertarungan burung dara saja, tanpa adanya embel-embel taruhan uang, tradisi ini akan sangat menarik. Dan bukan mustahil akan ada event besar dari undukan doro ini.

Itu dia 8 tradisi unik yang dimiliki masyarakat Surabaya. Masih banyak sebenarnya tradisi lain dari kota ini yang unik dan bisa dieksplor. Datang ke Surabaya dan menyaksikannya secara langsung pasti akan terasa lebih berkesan. Bukan begitu?! *rah

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer