Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliMasih Rasakan Dampak Pandemi, Kepala OJK Bali-Nusra Minta BPR Perkuat Etika Bisnis dan...

Masih Rasakan Dampak Pandemi, Kepala OJK Bali-Nusra Minta BPR Perkuat Etika Bisnis dan Digitalisasi

Gianyar (Bisnis Bali com)-
Pandemi Covid-19 menyebabkan kinerja BPR mengalami tantangan berat, namun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bisa bertahan dan mamapu melalui cobaan selama dua tahun lebih. Kepala OJK Regional VIII Bali-Nusra Giri Tribroto di sela-sela acara Pelatihan Nasional “Penguatan Proses Legal, Etika Bisnis, dan Digitalisasi BPR/Koperasi” yang digelar BPR Kanti, Kamis (14/4) di Pusat Pelatihan BPR Sukawati Pancakanti Batubulan Gianyar mengatakan BPR saat ini dalam kondisi sehat perlu penguatan terutama dari etika bisnis dan program digitalisasi.
Diungkapkannya, sampai saat ini BPR masih merasakan dampak pandemi tetapi sudah menunjukan perbaikan. Total BPR di Bali sebanyak 134 kantor pusat dan 55 kantor cabang 132 kantor kas.
Giri Tribroto menjelaskan BPR di Bali masuk dalam kategori sehat. Adanya restrukturisasi, perpanjangan kredit dan keringanan-keringanan lainnya sehingga kredit nasabah masuk dalam kategori lancar.
Giri Tribroto berharap pelatihan-pelatihan ini agar terus dilakukan sehingga BPR siap melakukan perubahan sehingga kinerjanya semakin lancar dan meningkat. Sebagai otoritas dan regulator, dikatakan OJK juga sudah menyiapkan perangkat kebijakan dan peraturannya.
Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba mengatakan dalam upaya meningkatkan kepedulian Pengelola BPR dan Koperasi mengenai pentingnya penguatan kemampuan dalam menangani proses legal, melaksanakan etika bisnis, dan menerapkan digitalisasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti menggelar pelatihan penguatan proses legal, etika bisnis dan digitalsasi BPR/Koperasi.Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan Pengelola BPR dan Koperasi mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam menjalankan proses legal, etika bisnis, dan digitalisasi.
Ia menyampaikan persaingan di dalam industri jasa keuangan semakin tinggi dan akan terus meningkat di masa mendatang. Konsumen saat ini mengharapkan dapat melakukan transaksi keuangan dengan mudah, murah, cepat, aman, nyaman, kapanpun, dan di manapun mereka berada. Dipaparkannya, pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan yang semakin besar bagi lembaga jasa keuangan, termasuk BPR dan Koperasi, untuk dapat beroperasi dengan semakin efisien dan efektif. Diperlukan penguatan kapasitas pengelola lembaga jasa keuangan dari segi legal, etika bisnis, dan digitalisasi,” ucapnya. Made Arya Amitaba menambahkan dalam kegiatan pelatihan ini melibatka para Pengelola BPR dan Koperasi, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan, Nara Sumber yang dihadirkan berasal dari OJK, iPro-BPR, Digidata, MitraJasaLima, ChainSmart, IMFEA, dan LSP-MFI. Seluruh peserta dan nara sumber akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh Digidata dan iPro-BPR.*kup
Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer