Harga Daging Ayam Naik, Tembus Rp40 Ribu Per Kg

Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan tengah naik menembus angka Rp40.000 per kilogram saat ini.

240
DAGING AYAM - Daging ayam yang dijual salah satu pedagang pasar di Kabupaten Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com)–Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan tengah naik menembus angka Rp40.000 per kilogram saat ini. Harga tersebut bergerak dari posisi Rp36.000 per kilogram pada posisi perdagangan akhir minggu lalu.

Lonjakan harga pada momen puasa ini juga terjadi pada komoditas sawi putih menyentuh posisi Rp10.000 per kilogram atau naik 67 persen. Wortel ke posisi Rp13.000 per kilogram atau naik 8 persen pada periode yang sama. Selain itu, sejumlah komoditas bahan pangan mengalami penurunan harga saat ini. Bawang merah turun ke harga Rp28.000 per kilogram dari posisi sebelumnya Rp30.000 per kilogram. Cabai merah besar turun ke harga Rp35.000 per kilogram dari posisi Rp40.000 per kilogram. Ccabai rawit merah turun ke harga Rp35.000 per kilogram dari posisi Rp40.000 per kilogram.

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Nurhayati, Rabu (13/4), menyampaikan hasil monitor harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional. Menurutnya, ada sejumlah komoditas yang mengalami lonjakan. Selain itu, ada harga bahan pangan yang turun dan stabil saat ini.

Lonjakan harga daging hanya terjadi pada ayam dan itu salah satunya dipicu oleh melonjaknya harga di tingkat peternak dibarengi jumlah pemotongan yang mengalami penurunan. Sementara di tingkat konsumen atau masyarakat permintaan akan daging ayam tengah mengalami lonjakan seiring momen puasa. “Lonjakan harga daging ayam di tingkat pedagang sama seperti yang terjadi di tingkat peternak,” jelasnya.

Nurhayati melanjutkan, komoditas sayur mengalami kenaikan harga disebabkan oleh komoditas tersebut merupakan salah satu hasil pertanian tidak tahan terhadap intensitas curah hujan. Akibatnya, produksi di tingkat petani menurun, sehingga harganya naik meski jumlah permintaan pasar masih berada di posisi yang normal.

Sementara harga komoditas yang mengalami penurunan, disebutkannya dipicu oleh jumlah pasokan barang yang masuk ke pasaran sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya, baik yang disuplai dari produksi lokal maupun antarpulau. Meski begitu, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan tersebut tidak lantas kembali ke posisi normal atau stabil.

Contohnya cabai merah besar meski mengalami penurunan, harga terbaru untuk komoditas ini masih tergolong tinggi. Sebab, harga stabil untuk cabai merah besar di kisaran Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. “Saat ini hanya cabai merah besar yang masih tergolong mahal meski sudah turun dari harga sebelumnya. Sementara cabai rawit merah sudah turun ke level harga standar atau normal,” pungkas Nurhayati. *man