Denpasar (bisnisbali.com) – Investasi mata uang kripto terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mengalokasikan dana mereka pada kripto. Sayangnya, kegiatan mining kripto bukanlah hal yang baik untuk lingkungan. Berangkat dari fenomena tersebut, akhirnya munculah inovasi berupa kripto ramah lingkungan.
Bukan tanpa alasan, pengadaan mata uang kripto yang ramah terhadap lingkungan sekitar dapat memberikan berbagai keuntungan. Salah satunya ialah pengurangan emisi karbon dan penggunaan sumber energi listrik berbahan bakar batu bara. Lantas, bagaimana sih sebenarnya konsep dari token yang mengusung konsep go green?
Mengenal Lebih Jauh Soal AHA
Alam Hijau Anagata atau yang biasa disingkat token AHA secara resmi diluncurkan pada Desember 2021 lalu. Produk kripto asli Indonesia ini memiliki misi khusus dalam peresmiannya, dimana AHA akan menjadi token terbesar dan terpercaya di Indonesia dalam hal pengupayaan pengurangan emisi karbon melalui proyek energi hijau dan proyek kolaborasi bisnis hijau.
Anagata memiliki visi untuk mentransformasikan sumber energi yang ada di Indonesia menjadi energi hijau sekaligus berkontribusi terhadap segala proyek yang berkaitan erat dengannya. Misalnya saja perdagangan karbon, konservasi udara dan air, pun entitas lainnya yang memiliki nilai bisnis.
Token AHA sendiri mendasarkan teknologinya pada Binance Smart Chain. Dimana teknologi tersebut menawarkan transaksi jual-beli kripto secara aman, nyaman, dan pastinya memudahkan setiap investor yang terlibat.
Anagata menyadari bagaimana efek buruk dari penamangan mata uang kripto, serta pemanasan global yang terjadi belakangan ini. Yang mana seperti kita ketahui, hal tersebut mengakibatkan adanya penurunan GDP dunia sampai 18 persen. Jelas itu bukanlah angka yang sedikit, malahan nilai tersebut lebih besar daripada penurunan GDP dunia yang disebabkan oleh krisis keuangan dunia berikut krisis pandemi.
Karena itu, Anagata berprinsip untuk lebih fokus dalam usaha konservasi ekologi seperti mitigasi dan membantu mengurangi potensi kerusakan alam yang disebabkan oleh tangan usil manusia maupun keberadaan karbon lainnya.
Dalam jangka panjang, AHA token ramah lingkungan akan menyediakan reward khusus untuk orang-orang yang bersedia terlibat dalam program penyelamatan bumi dari emisi karbon. Anagata akan membuka kesempatan bagi masyarakat yang tertarik untuk berkontribusi di dalamnya, kemudian menjanjikan token Anagata sebagai rewardnya. Untuk besarannya sendiri, bakal disesuaikan dengan besaran kontribusi yang diberikan. Semakin besar kontribusi yang disumbangkan, tentunya akan semakin banyak pula reward yang bisa diklaim.
Proyek Besar Anagata
Sebagai kripto ramah lingkungan, Token Anagata akan diperjualbelikan secara umum pada tanggal 22 April 2022. Setelah itu, masih ada banyak rencana yang disusun oleh pihak Anagata dalam program penyelamatan bumi yang diinisiasinya, misalnya seperti:
- Tahun 2022
Di tahun ini, beberapa proyek yang diusulkan Anagata adalah Green Energy (IDN), Green Sustainability (IDN), dan Green Environment (IDN).
- Tahun 2023
Melalui peluncuran Gamification V.1.0, Anagata memiliki proyek besar seperti Regional Green Energi (SEA), Green Energy (IDN), Green Sustainability (IDN), dan Green Environment (IDN).
- Tahun 2024
Akan ada proses upgrade dari yang semula Gamification V.1.0 menjadi Gamification V.2.0. Kemudian untuk proyek besarnya sendiri meliputi Green Energy (Global), Green Energy (SEA), Green Energy (IDN), dan Green Sustainability (IDN).
- Tahun 2025
Versi Gamification pada tahun 2025 akan kembali diupgrade menjadi V.3.0. Dengan platform CO2 App Tracking V.2.0 dan CO2 App Carbon Trading V.1.0, proyek yang diusung oleh Anagata adalah Regional Green Energy (SEA), Green Energy (IDN), Green Sustainability (IDN), dan Green Environment (IDN).
Demikianlah sekilas informasi mengenai kripto ramah lingkungan, yaitu token AHA. Tentu kehadiran token ini sangat layak untuk dinantikan karena menjadi suatu terobosan yang baik bagi kelangsungan mata uang kripto. *rah
