Tabanan (bisnisbali.com) –Pada triwulan I tahun 2022, pemasukan PAD Kabupaten Tabanan yang bersumber dari daya tarik wisata (DTW) melesat naik. Kondisi tersebut sebagai dampak dari kebijakan pemerintah pusat yang membuka penerbangan internasional sejak 4 Februari 2022, dilanjutkan dengan pembebasan karantina bagi PPLN dan layanan Visa on Arrival (VoA) bagi sejumlah negara pada Maret.
Data dari Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, realisasi pendapatan dari DTW pada triwulan I 2022 tercatat mencapai Rp698.722.490,47 atau mengalami lonjakan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya mengantongi realisasi pendapatan Rp207.257.815. PAD ini disumbang oleh tiga DTW, DTW Tanah Lot sekaligus sebagai penyumbang dominan, disusul DTW Jatiluwih dan Kebun Raya Bedugul. Sementara DTW Alas Kedaton kontribusinya masih nihil selama triwulan I 2022.
PAD yang disumbang oleh DTW Tanah Lot total Rp587.864.602,89. Pada Januari 2022 merealisasikan pendapatan mencapai Rp 63.602.289,89, lanjut pada Februari sebanyak Rp 373.606.591,00 dan pada Maret berhasil menyetorkan PAD Rp150.655.722,00. DTW Jatiluwih menyumbang PAD total Rp 63.092.137,58. Pada Januari menyetorkan Rp20.143.743, Februari Rp25.936.822 dan Maret 2022 menyumbang Rp17.011.573. DTW Kebun Raya Bedugul menyumbang PAD total Rp47.765.750,00. Pendapatan tersebut diperoleh dari Januari 2022 yang menyumbang Rp14.274.875,00, Februari mencapai Rp21.904.625,00 dan Maret sebesar Rp 11.586.250,00.
Kepala Bakeuda Tabanan Anak Agung Gede Dalem Trisna Ngurah, Minggu (10/4), mengungkapkan lonjakan realisasi PAD dari sektor DTW sebagai dampak mulai meningkatnya kunjungan wisatawan ke DTW seiring sejumlah kebijakan pemerintah pusat terkait pelonggaran aturan perjalanan domestik dan penerbangan dari luar negeri ke Bali selama triwulan I 2022.
Lonjakan kunjungan wisatawan juga terjadi di DTW Ulun Danu Beratan. Akan tetapi karena perubahan status menjadi objek kena pajak hiburan dan parkir, DTW Ulun Danu Beratan tidak lagi sebagai penyumbang PAD ke Pemkab Tabanan. “DTW Ulun Danu Beratan tidak lagi berbagi pendapatan ke Pemkab Tabanan dalam bentuk pahpahan seperti DTW lainnya, karena mereka telah berdiri sendiri,” jelasnya.
Ia memprediksi peningkatan angka kunjungan wisatawan akan terus berlanjut di masa mendatang, terlebih lagi dalam waktu dekat ada momen libur panjang hari raya Lebaran. Selain itu, pemerintah terus memperluas jumlah negara yang bisa memanfaatkan VoA untuk datang berwisata ke Bali.
Seiring meningkatnya PAD, Pemkab Tabanan akan lebih banyak bisa melaksanakan pembangunan di daerah. “Pembangunan bisa berjalan dengan maksimal dan terpenting lagi penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap dilakukan dengan benar termasuk di DTW,” ujar Gede Dalem Trisna.
Sebelumnya, Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, Ni Made Suarniti, menyatakan kunjungan wisman ke DTW Tanah Lot makin beragam saat ini. Jika dahulu hanya dikunjungi wisman asal Belanda, Australia dan Malaysia, kini wisman yang datang makin beragam. India dan Tiongkok merupakan penyumbang wisman cukup besar sebelum pandemi.
Angka kunjungan wisdom juga mengalami tren meningkat sebagai dampak dicabutnya aturan wajib tes PCR ke Bali bagi wisatawan. “Jumlah kunjungan wisman dan wisdom sama-sama naik. Mudah-mudahan lonjakan akan terus berlanjut,” ungkapnya. *man