Minim UMKM di Tabanan Manfaatkan Pemasaran Digital

Upaya pemerintah pusat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM dengan mendorong digitalisasi, tampaknya belum optimal terwujud di kalangan UMKM di Kabupaten Tabanan saat ini.

270
MONITOR - Dinas Koperasi dan UKM Tabanan saat melakukan monitor ke salah satu pelaku UMKM.

Tabanan (bisnisbali.com) –Upaya pemerintah pusat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM dengan mendorong digitalisasi, tampaknya belum optimal terwujud di kalangan UMKM di Kabupaten Tabanan saat ini. Baru sebagian kecil pelaku UMKM di daerah lumbung pangan yang memanfaatkan pemasaran digital.

Sesuai hasil monitor dan pendataan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabanan, jumlah pelaku UMKM mencapai 5.000 usaha. Pendataan tersebut salah satunya mengacu pada ketentuan usaha yang memiliki usaha tempat tetap dan mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB).

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan I Wayan Sukanrayasa, Jumat (8/4), mengungkapkan pelaku UMKM masih minim yang memanfaatkan pemasaran digital. Salah satu pemicunya sejumlah pelaku UMKM berpandangan bahwa hanya memanfaatkan pemasaran secara konvensional saja sudah kewalahan memenuhi permintaan di pasar tradisional. “Kami temukan sejumlah pelaku usaha mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar, tetapi belum berpikir melibatkan tenaga kerja lain atau meningkatkan kapasitas produksi,” jelasnya.

Kalau kondisi tersebut dibiarkan sebenarnya tidak masalah bagi mereka. Pelaku usaha ini sepertinya sudah merasa nyaman dengan model usaha yang dijalani. Namun, keinginan pihaknya sekaligus wacana pemerintah pusat adalah agar UMKM bisa menjual produk dengan menggunakan kemasan produk yang bagus. Selain itu, ada peningkatan kualitas produksi dan terpenting pemasaran memanfaatkan digital.

‘’Kami berkeinginan pelaku usaha bisa merambah pasar dengan model penjualan go digital. Melalui pemasaran digital mereka tidak harus ke pasar untuk menjual produk. Sebaliknya, pembelilah yang datang ke tempat usaha. Ini yang akan kami dorong ke depannya,” papar Wayan Sukanrayasa.

Dalam upaya mendorong UMKM Tabanan go digital, Dinas Koperasi dan UKM Tabanan akan menggelar empat paket diklat atau pelatihan yang dananya bersumber dari APBN tahun 2022 dalam waktu dekat. Tiga paket berupa kegiatan diklat untuk kalangan koperasi dan satu paket diklat buat UMKM dengan anggaran mencapai Rp 404 juta lebih. “Khusus untuk diklat akan dialokasikan dana Rp77 juta lebih dengan materi go digitalisasi dan Jumlah peserta 28 orang. Kami rencananya menggandeng T-Jek Online, Shopee dan blibli.com,” ujarnya.

Pihaknya juga berupaya meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil dengan terobosan membantu mereka dalam pengemasan produk agar memberikan nilai tambah yang tinggi. Terlebih lagi Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah memiliki rumah kemasan untuk hal tersebut, namun tidak difungsikan dengan baik selama ini. “Saat ini kami sedang merancang terobosan tersebut, sehingga pelaku UMKM Tabanan bisa lebih berdaya saing,” pungkasnya. *man