Tabanan Gandeng CLOCC Atasi Persoalan Sampah

Menindaklanjuti kerja sama antara Pemkab Tabanan dan Clean Ocean Through Clean Community (CLOCC) Indonesia, digelar pelatihan ‘’program peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Tabanan, Selasa (5/4).

246
PELATIHAN - Sekda Tabanan I Gede Susila saat membuka pelatihan pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan.

Tabanan (bisnisbali.com) – Menindaklanjuti kerja sama antara Pemkab Tabanan dan Clean Ocean Through Clean Community (CLOCC) Indonesia, digelar pelatihan ‘’program peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Tabanan, Selasa (5/4). Pelatihan dibuka Sekda Dr. I Gede Susila, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M.

Kegiatan berlangsung di Ruang Nusantara, Bali International Training & Development (BITDeC), Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kediri. Hadir Duta Besar Besar Norwegia, Asisten II, jajaran Forkopimda, OPD terkait dan 50 orang pemangku kepentingan selaku peserta pelatihan.

Dubes Norwegia untuk Indonesia Bjornar Dahl Hotvedt dalam sambutannya menyatakan, masalah sampah dan pengelolaannya tetap menjadi sebuah tantangan termasuk di negaranya sendiri. Meskipun banyak orang pesimis masalah ini dapat dipecahkan, ia tetap optimis sebab banyak hal baik dan inisiatif yang telah dilakukan untuk mengatasinya.

Bjornar Dahl Hotvedt yakin situasi akan meningkat ke depannya. “Saya sudah pernah ke Tabanan. Menurut saya Tabanan adalah tempat yang indah untuk berwisata. Tugas kita bersama untuk mengurangi sampah dan meningkatkan kondisi lingkungan sebagai sumbangsih kita untuk masa depan generasi kita,” jelasnya.

Ditegaskannya, Pemerintah Norwegia akan terus memberikan dukungan penuh terhadap program-program Pemerintah Kabupaten Tabanan, terutama untuk meningkatkan kapasitas dan pelatihan pengelolaan sampah.

Sekda Susila menyampaikan terima kasih kepada CLOCC Indonesia yang telah memfasilitasi program pelatihan yang berlangsung hingga 7 April ini. “Pemkab Tabanan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak  sebagai upaya mencapai visi Tabanan. Salah satunya kerja sama meningkatkan tata kelola persampahan melalui Program CLOCC. Oleh sebab itu, kami ucapkan terima kasih atas inisiatif kerja sama dari asosiasi persampahan Norwegia,” ujarnya.

Ia mengharapkan kerja sama program CLOCC ini dapat meningkatkan kapasitas Kabupaten Tabanan dan pemangku kepentingan dalam menyusun rencana pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Masterplan ini diharapkan selesai pada Desember 2023.

Menurutnya, adanya masterplan bisa menjadi panduan bagi OPD dan pemangku kepentingan untuk menyusun program pengelolaan sampah, sehingga target pengelolaan sampah tertimbun bisa mencapai 30 persen pada tahun 2025 bisa berkurang. Pelatihan saja tidak cukup. Oleh karena sifatnya partisipatif maka koordinasi di lapangan harus dilakukan. *man