Denpasar (bisnisbali.com) – Dibukanya beberapa penerbangan internasional langsung ke Bali sebagai tanda pembukaan pariwisata, diharap mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) pada triwulan II. Termasuk momen Ramadhan dan Idul Fitri yang berpeluang mengerek kunjungan wisatawan domestik (wisdom).
“Kita tentu berharap berbagai kebijakan pemerintah terkait pelonggaran mobilitas ini bisa mendatangkan wisman maupun wisdom. Harapannya pariwisata bangkit ekonomi di daerah ini bisa ikut tumbuh,” kata pengelola salah satu hotel dan restoran di Sanur, Gung Witarma, baru-baru ini.
Kondisi saat ini diakui mulai ada wisatawan datang namun belum normal. Momen Ramadhan pun diakui oleh beberapa hotel sudah menawarkan paket promo harga kamar. Tarif ini sudah termasuk sahur atau sarapan serta takjil berbuka puasa.
Sementara itu BPS Bali merilis pada Februari 2022 terdapat 1.310 kunjungan wisman yang datang langsung ke Bali.
“Jika dibanding tahun 2022 (mtm), terjadi peningkatan sangat tinggi hingga puluhan ribu persen (43.566,67 persen),” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Bali, I Made Agus Adnyana.
Wisman yang melalui pintu masuk udara tercatat sebanyak 1.293. Sedangkan yang melewati pintu masuk laut tercatat 17 kunjungan. Hal ini terkait dibukanya beberapa penerbangan internasional langsung ke Bali sebagai tanda pembukaan pariwisata. Wisman tercatat paling banyak datang ke Bali pada Februari 2022 yaitu Rusia sebanyak 239 kunjungan, Amerika Serikat (AS) 124 kunjungan, Australia 116 kunjungan, Inggris 94 kunjungan, dan Jerman 94 kunjungan.
Sedangkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Februari 2022 tercatat 14,86 persen. Hal ini turun 5,85 poin (mtm) dibanding TPK pada Januari 2022 yang tercatat 20,71 persen. Penurunan TPK (mtm) terdalam tercatat pada TPK hotel bintang lima sedalam 8,63 poin. ‘’Bila dibanding dengan TPK pada Februari 2021 (yoy),TPK pada Februari 2022 mengalami peningkatan 5,87 poin. Peningkatan TPK (yoy) tercatat pada seluruh kelas hotel berbintang, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada kelas hotel bintang satu setinggi 27,71 poin,” tegas Agus Adnyana.
Dia menyebutkan pada Februari 2022 rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang tercatat selama 1,77 hari, turun 0,14 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap pada Januari 2022 (mtm) yang tercatat selama 1,91 hari. “Jika dilihat dari kelompok tamu yang menginap rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang Februari 2022 tercatat selama 2,19 hari, lebih tinggi bila dibanding rata–rata lama menginap tamu Indonesia yang tercatat selama 1,75 hari,” papar Agus Adnyana.
Sedangkan TPK hotel nonbintang pada Februari 2022 tercatat 6,32 persen atau mengalami peningkatan setinggi 1,51 poin dibanding Januari 2022 yang tercatat 4,81 persen. Rata-rata lama menginap tamu pada hotel nonbintang pada Februari 2022 tercatat 1,73 hari atau naik 0,13 poin dibanding pada Januari 2022. *dik