Tabanan (bisnisbali.com)–Tanda-tanda mulai bangkitnya kembali ekonomi sudah terlihat saat ini. Salah satunya tercermin dari tumbuhnya permintaan layanan sambungan rumah (SR) dari konsumen ke Perumda Tirta Amerta Buana (TAB) Tabanan seiring meningkatnya permintaan konsumen akan properti atau tempat hunian baru.
Kepala Bagian Hubungan Langganan Perumda TAB Tabanan I.B. Marjaya Wirata didampingi Kasubag Humas Agus Suanjaya, Selasa (29/3), menjelaskan layanan Perumda TAB sudah semakin luas yang dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah SR setiap bulannya. Per Februari 2022 jumlah pelanggan layanan air bersih telah mencapai 60.420 SR, sedangkan target SR tahun 2022 sebanyak 1.300 SR.
Jumlah peningkatan layanan SR disumbang oleh permintaan dari personel atau peralihan konsumen perorangan yang sebelumnya menggunakan sumur bor ke layanan air bersih dari TAB, Selain itu, ditopang dari permintaan secara kolektif yang datang dari kalangan pengembang properti. “Bulan ini saja permintaan secara keseluruhan untuk sambungan baru mencapai 82,” tuturnya.
Permintaan SR baru menyebar di sejumlah titik pengembangan sektor properti, di antaranya di kawasan Kerambitan dan Tanah Bang Kediri. Bercermin dari kondisi tersebut, pihaknya menilai tanda-tanda membaiknya geliat ekonomi sudah mulai tampak, karena sejumlah investor di sektor properti sudah kembali membangun unit perumahan atau hunian.
Selain tren peningkatan permintaan layanan SR baru, Perumda Tirta Amerta Buana (TAB) Tabanan juga menerima pengaduan layanan dari konsumen mencapai 250 per bulan. Jenis pengaduan dari konsumen beragam terdiri dari pengaduan teknis dan nonteknis. Pengaduan teknis di antaranya meteran bocor, aliran air kecil dan air tersumbat. Sementara pengaduan nonteknis contohnya instalasi bocor sehingga mengakibatkan membengkaknya biaya tagihan air.
“Untuk setiap pengaduan layanan tersebut, kami segera tangani saat itu juga. Terlebih lagi jika terjadi gangguan pada pipa instalasi, pastinya itu akan menjadi skala prioritas untuk penanganan segera,” ujar Agus Suanjaya.
Sementara itu, untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, pihaknya mengoptimalkan seluruh sumber-sumber pengolahan mata air agar pasokan dapat didistribusikan dengan lancar kepada seluruh pelanggan. Selain itu, rutin melakukan penyisiran pipa distribusi dan membersihkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) serta sumber-sumber air yang dimiliki.
Kendati sudah mengoptimalkan pelayanan, beberapa kali terjadi gangguan distribusi air kepada pelanggan dalam minggu-minggu belakangan ini. Hal itu disebabkan oleh cuaca yakni hujan deras yang melanda wilayah Tabanan dan sekitarnya. “Kami mengimbau pelanggan untuk menampung air guna mengantisipasi gangguan yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” kilahnya. *man