Denpasar (bisnisbali.com) –Membuat bebantenan berdasarkan atas sastra agama kian diminati masyarakat saat ini. Alasannya agar lebih memahami makna dan filosofi serta unsur-unsur yang menjadi kelengkapan suatu banten atau upakara.
Hal tersebut yang membuat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan membuat banten otonan. Kali ini pelatihan dilaksanakan di Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (27/3).
Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara dalam kesempatan tersebut mengatakan, pelatihan membuat banten otonan dilaksanakan karena tingginya minat masyarakat khususnya wanita Hindu untuk mengetahui makna dan cara membuat banten sesuai sastra agama. Kegiatan ini menyasar wanita Hindu dan sekaa teruna teruni yang diadakan langsung di setiap banjar di empat kecamatan se-Kota Denpasar.
Dijelaskannya, dipilihnya objek banten otonan dalam pelatihan dikarenakan jenis upakara ini diperlukan setiap enam bulan sekali untuk memperingati hari kelahiran. Ibu-ibu rumah tangga diharapkan bisa membuat banten otonan sendiri untuk keperluan anggota keluarganya dan bila sudah terbiasa dapat diterapkan pada lingkungan yang lebih luas lagi.
Selain itu, pelatihan membuat banten otonan penting dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar bisa membuatnya sesuai sastra. “Dengan dilaksanakan pelatihan ini minimal para ibu rumah tangga mengetahui dan bisa membuat banten otonan untuk anggota keluarga di rumah sendiri sesuai sastra agama Hindu,” ujar Ny. Antari. *wid